Mohon tunggu...
Dionisia Dita
Dionisia Dita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya sangat senang mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bertahan di Tengah Tantangan: Potret Perjalanan Keluarga Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan

5 April 2024   14:30 Diperbarui: 14 April 2024   12:31 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan rumah ibu Juniati (foto dari penulis)

  • Kondisi Keluarga

Ibu Juniarti merupakan seorang ibu rumah tangga yang berusia 47 tahun yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara, Kelurahan Siantan Tengah. Ibu Juniarti memiliki 5 orang putra 2 orang putranya sudah menikah dan sudah memiliki anak. Ibu Juniarti tinggal bersama dengan suami,3 orang anak, dan 1 cucu. Cucu berasal dari anak  pertama yang sudah lama bercerai dan sekarang sedang bekerja di luar kota sehingga anaknya diasuh oleh ibu Juniarti. Ibu Juniarti merupakan tamatan SMP dan pekerjaan ibu Juniarti berjualan nasi kuning dan bubur di depan rumah orang tua dengan pendapatan sebesar Rp50.000 sampai Rp60.000 per hari. Suami ibu Juniarti bekerja sebagai tukang dengan penghasilan sebesar Rp100.000 per hari. Terkadang ibu Juniarti mendapat kiriman dari anak ke 2 sebesar Rp100.000 sampai Rp200.000 ribu untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu dan keluarga. 

Pendapatan keluarga ibu Juniarti sebesar Rp1.500.000 per bulan, pengeluaran sehari-hari sebesar Rp50.000 sampai Rp80.000 per hari tergantung keperluan yang harus dibeli. Keluarga ibu Juniarti makan sebanyak 2 kali dalam sehari. Ketika keluarga ibu Juniarti sakit maka akan berobat ke puskesmas yang tidak jauh dari rumah ibu Juniarti, keluarga ibu Juniarti juga memiliki BPJS yang ditanggung oleh pemerintah. Ibu Juniarti merupakan menerima bantuan sosial yang bernama Program Keluarga Harapan (PKH). Suami ibu Juniarti juga mendapatkan bantuan non tunai yaitu berupa beras. Bantuan tersebut dapat diambil setiap 2 bulan sekali, untuk bantuan PHK berjumlah Rp650.000 dan untuk bantuan non tunai sebesar Rp400.000. Dan dengan adanya bantuan tersebut ibu Juniarti merasa sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan ibu Juniarti berharap agar program PKH ini terus berjalan. Pada tahun 2018 nama ibu Juniarti terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah akan tetapi karena dinding rumah ibu Juniarti terbuat dari semen bantuan tersebut tidak jadi diberikan oleh pemerintah ke pada ibu Juniarti dan keluarga. 

  • Kondisi Rumah Beserta Aset yang Dimiliki

Rumah yang ditempati oleh ibu Juniarti merupakan rumah peninggalan orang tuanya yang sudah lama meninggal, rumah tersebut memiliki panjang 6 meter dan lebar 4,5 meter dengan dinding setengah tembok. Atap rumah menggunakan seng dan lantai rumah menggunakan semen dan kayu. Jumlah ruangan dalam rumah ibu Juniarti ada 4 ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1 dapur. Sumber air minum ibu Juniarti dan keluarga berasal dari air hujan dan sumber air mandi dan cuci piring menggunakan air parit atau air sungai yang disedot menggunakan mesin air dan ketika ingin mandi ibu Juniarti dan keluarga mandi di samping rumah ada seperti teras yang dibuat khusus untuk menyimpan air untuk mandi atau untuk masak, teras tersebut juga berfungsi untuk menjemur baju dan segala macam perabotan rumah tangga dikarenakan rumah yang tidak begitu luas untuk menampung semua perabotan yang ada sehingga harus menyimpan perabotan di luar rumah.

Kondisi dapur ibu Juniarti (foto dari penulis)
Kondisi dapur ibu Juniarti (foto dari penulis)

Kondisi dapur ibu Juniarti (foto dari penulis)
Kondisi dapur ibu Juniarti (foto dari penulis)

Ibu Juniarti dan keluarga tidak memiliki WC, sehingga ibu Juniarti dan keluarga harus menumpang WC orang tua yang berada tepat di belakang rumah ibu Juniarti. Bahan bakar yang digunakan untuk memasak adalah gas elpiji 3kg, penerangan rumah menggunakan listrik dengan daya 900 Watt. ibu Juniarti juga memiliki Rice Cooker yang biasa digunakan untuk memasak nasi, ibu Juniarti memiliki 1 buah motor dan 1 buah HP untuk berkomunikasi dengan anak yang sedang di luar kota. Ibu Juniarti ingin mengajukan bedah WC akan tetapi terkendala karena belum memiliki WC terpaksa ibu Juniarti dan keluarga harus menumpang WC orang tua.

Wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada Februari-Maret 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun