Oleh : DIonisius Hadun
Pemilu 2024 akan menjadi momen penting dalam menentukan arah masa depan Indonesia, dan generasi muda memiliki peran krusial dalam proses pemilu, termasuk di wilayah Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki potensi besar, suara generasi muda Manggarai Timur seharusnya menjadi penentu bagi perubahan yang lebih baik. Namun, perjalanan menuju pemilu tidaklah tanpa tantangan.
Harapan Baru dalam Demokrasi
Generasi muda Manggarai Timur, dengan semangat dan kesadaran politik yang kian berkembang, kini memiliki peluang besar untuk berperan aktif dalam menentukan siapa yang akan memimpin mereka. Sebagai wilayah yang kaya akan budaya dan tradisi, Manggarai Timur menghadapi tantangan besar dalam hal pembangunan dan pemerataan kesejahteraan. Di sini, generasi muda bisa memainkan peran penting dalam memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi untuk memajukan daerah mereka, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun pemberdayaan ekonomi.
Kesadaran politik di kalangan anak muda Manggarai Timur semakin meningkat seiring dengan semakin mudahnya akses informasi melalui internet dan media sosial. Mereka tidak hanya menjadi konsumen berita, tetapi juga produsen opini yang dapat mempengaruhi keputusan politik di tingkat lokal maupun nasional. Pemilih muda kini cenderung lebih kritis terhadap janji-janji politik, dan mereka ingin melihat perubahan nyata, bukan sekadar slogan atau kampanye yang kosong.
Tantangan: Ketidakmerataan Akses dan Keterbatasan Pendidikan Politik
Namun, meskipun potensi suara generasi muda sangat besar, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah ketidakmerataan akses pendidikan politik di Manggarai Timur. Banyak anak muda di daerah terpencil yang belum sepenuhnya paham tentang bagaimana proses pemilu berjalan, apa saja hak-hak mereka sebagai pemilih, dan bagaimana cara memilih kandidat yang tepat. Kurangnya sosialisasi yang efektif tentang pentingnya partisipasi politik menyebabkan sebagian besar pemilih muda masih terjebak dalam pilihan yang didasarkan pada identitas primordial atau kedekatan emosional dengan kandidat, bukan pada kapasitas dan integritas mereka.
Di sisi lain, meskipun generasi muda di Manggarai Timur semakin aktif di media sosial, hal ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Berita bohong (hoaks) dan informasi yang menyesatkan sangat mudah menyebar di dunia maya, dan generasi muda yang belum memiliki pengetahuan yang cukup mungkin terjebak dalam informasi yang tidak akurat. Hal ini bisa berdampak pada keputusan politik mereka yang kurang didasarkan pada fakta dan rasionalitas.
Membangun Kesadaran Politik yang Matang
Untuk memastikan suara generasi muda Manggarai Timur dapat memberikan dampak positif dalam pemilu 2024, penting bagi pemerintah, partai politik, dan lembaga pendidikan untuk bekerja sama dalam membangun kesadaran politik yang lebih matang. Program pendidikan politik yang menyentuh langsung ke masyarakat muda di tingkat desa dan kelurahan, serta melibatkan mereka dalam diskusi dan dialog politik yang konstruktif, menjadi langkah penting untuk memperkuat basis pengetahuan mereka.
Selain itu, partai politik juga harus mampu menawarkan solusi yang konkret bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh Manggarai Timur, bukan sekadar berbicara dalam teori yang jauh dari realitas kehidupan mereka. Masyarakat muda harus diyakinkan bahwa suara mereka bukan hanya sekadar simbolik, tetapi memiliki daya pengaruh besar dalam menentukan kualitas hidup mereka di masa depan.