Malang, 13 November 2020.
Dosen beserta mahasiswa UMM, melaksanakan program pengabdian masyarakat yang mengangkat psikoedukasi kepada orang tua dan anak. Kegiatan ini berjalan secara blended, online dan offline.Â
Program "Orang tua Beraksi: Berdikari Atasi Kekerasan Seksual Anak" merupakan program psikoedukasi kepada orang tua yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan komunikasi. Program ini dilakukan secara daring dengan media penyampaian materi secara audiovisual. Modul yang disusun oleh Kusumaningrum (2016) terdiri atas rangkaian kegiatan sebagai berikut:
- Pemberian informasi tahap perkembangan, pendidikan seks, dan kekerasan seksual anak.
- Pemberian informasi orang tua sebagai agen pencegahan kasus kekerasan seksual anak.
- Pemberian informasi terkait keterampilan verbal dan nonverbal dalam penyampaian pencegahan kekerasan seksual anak.
- Diskusi strategi orang tua dalam komunikasi pencegahan kekerasan seksual anak.
- Praktik komunikasi pencegahan kekerasan seksual pada anak.
      Sasaran dari program ini adalah orang tua di area Kota Malang yang memiliki anak dengan rentang usia 0-7 tahun. Mengacu kepada modul "Orang tua Beraksi" karya Kusumaningrum, maka program ini dilaksanakan melalui empat tahapan.Â
Tahap pertama berisi analisis karakteristik terhadap orang tua dan anak sebagai target komunikan. Analisis bertujuan untuk mengetahui tipe belajar dan kecenderungan penggunaan media dari orang tua dan anak. Dengan begitu dapat ditentukan jenis media dan konten seperti apa yang sesuai dan disukai oleh orang tua dan anak.Â
Tahap kedua adalah mengedukasi orang tua melalui aspek kognitif. Tahap ini berfokus pada meningkatkan kesadaran dan kepekaan orang tua terhadap pentingnya upaya preventif terhadap kekerasan seksual pada anak melalui terpaan media visual. Tahap ketiga merupakan tahap mengedukasi anak.Â
Tahap ketiga ini melibatkan aspek keterampilan berupa peran aktif orang tua untuk mengedukasi sang anak. Konten dan jenis media visual nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan anak yang mana data tersebut telah didapatkan pada tahap pertama. Tahap ketiga ini juga mengakomodir keterlibatan orang tua untuk menyampaikan pesan psikoedukasi upaya preventif kekerasan seksual pada anak. Di lain sisi tahap ini dapat melatih keterampilan komunikasi orang tua dan anak, khusunya berkaitan dengan topik pencegahan kekerasan seksual anak.Â
Tahap keempat adalah tahap evaluasi, dimana pada tahap ini nantinya akan mendapatkan umpan balik dan mengetahui efektifitas dari media visual yang telah dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H