Mohon tunggu...
Dio Rizky
Dio Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bekerja di Bulan Ramadhan: Sebuah Pengalaman dan Motivasi

26 Maret 2023   20:14 Diperbarui: 26 Maret 2023   20:32 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu. Selain sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan, bulan Ramadhan juga menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas spiritual seseorang. 

Meski demikian, tidak sedikit mahasiswa yang harus bekerja di bulan puasa. Salah satu contohnya adalah Erik, mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) yang bekerja di restoran cepat saji, Midnight Rush.

Erik menjelaskan bahwa ia memilih untuk bekerja di Midnight Rush karena ingin mencari pengalaman kerja yang baru. Ia juga ingin mencoba tantangan baru di tempat kerja tersebut, terlebih lagi di bulan puasa yang penuh dengan cobaan. Ia menyadari bahwa bekerja di bulan Ramadhan memang tidak mudah, tetapi ia merasa sangat bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Saya merasa bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan di Midnight Rush. Selain tempatnya strategis, saya juga bisa belajar banyak hal baru tentang cara berkomunikasi dengan pelanggan, membuat menu, dan memasak makanan," ungkap Erik saat diwawancarai.

Meski bekerja di bulan puasa bukanlah hal yang mudah, Erik tetap berusaha untuk tetap semangat dan menjalankan ibadah puasanya dengan baik. Ia berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah, dengan mengatur waktu dan memperhatikan asupan makanan yang cukup saat berbuka puasa.

"Meski saya bekerja di bulan puasa, saya tetap berusaha untuk menjaga kualitas ibadah saya. Saya berusaha untuk menjalankan puasa dengan baik, mengatur waktu dengan bijak, dan memperhatikan asupan makanan yang cukup saat berbuka puasa. Meski lelah dan capek, saya tetap berusaha untuk tetap semangat dalam bekerja," ungkap Erik.

Erik juga menambahkan bahwa bekerja di bulan Ramadhan memberikan banyak pelajaran berharga baginya. Ia belajar untuk bisa mengendalikan diri, sabar, dan menghargai waktu. Ia juga merasa terbantu karena adanya waktu istirahat di tengah malam sehingga bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan pekerjaan kembali.

"Bekerja di bulan Ramadhan memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya. Saya belajar untuk bisa mengendalikan diri, sabar, dan menghargai waktu. Saya juga merasa terbantu karena adanya waktu istirahat di tengah malam sehingga bisa istirahat sejenak sebelum melanjutkan pekerjaan kembali," tutup Erik.

Dalam kesibukan bekerja di bulan puasa, Erik masih bisa memperoleh pelajaran dan pengalaman berharga. Hal ini menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan semangat yang tinggi, segala tantangan bisa dihadapi dengan baik, termasuk bekerja di bulan suci Ramadhan.

Kerja keras dan semangat yang kuat memang diperlukan untuk bisa bekerja di bulan Ramadhan. Namun, tidak semua orang bisa menghadapi tantangan tersebut dengan baik. Ada beberapa mahasiswa yang merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara bekerja dan menjalankan ibadah puasa. Beberapa di antaranya bahkan memilih untuk cuti sementara dari pekerjaan agar bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah puasa.

Namun, bagi Erik, bekerja di bulan Ramadhan tidak hanya sekadar mencari pengalaman baru, tetapi juga sebagai sarana untuk mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan yang selalu ditanamkan oleh agama Islam. Ia merasa bahwa bekerja di bulan Ramadhan juga menjadi salah satu cara untuk membantu orang lain yang mungkin kesulitan dalam mempersiapkan hidangan buka puasa di rumah.

"Saya merasa bahwa bekerja di bulan Ramadhan adalah bentuk ibadah yang dapat membantu orang lain yang mungkin kesulitan dalam mempersiapkan hidangan buka puasa di rumah. Dengan bekerja, saya juga bisa mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan yang selalu ditanamkan oleh agama Islam, seperti keikhlasan, ketulusan, dan kepedulian terhadap sesama," ujar Erik.

Menurut Erik, bekerja di bulan Ramadhan memberikan pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Ia merasa bahwa setiap tantangan yang dihadapinya selama bekerja di bulan puasa membuatnya semakin kuat dan mandiri sebagai seorang mahasiswa.

"Saya merasa bahwa bekerja di bulan Ramadhan memberikan pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Saya belajar untuk lebih menghargai waktu, mengendalikan diri, dan sabar dalam menghadapi segala tantangan. Selain itu, saya juga belajar untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan saya," tambah Erik.

Sumber foto: dokumen pribadi
Sumber foto: dokumen pribadi

Bekerja di bulan Ramadhan memang membutuhkan kesabaran, semangat, dan niat yang tulus. Namun, dengan menghadapi tantangan tersebut dengan baik, kita bisa memperoleh banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Seperti yang dilakukan oleh Erik, bekerja di bulan Ramadhan bukan hanya sekadar mencari pengalaman, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan kepedulian terhadap sesama.

Bagi Erik, ia juga menganggap bahwa bekerja di bulan Ramadhan bisa menjadi sarana untuk berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai agama Islam kepada orang lain. Dalam tempat kerjanya, ia berusaha untuk selalu memberikan contoh yang baik dan membantu rekan-rekannya dalam menjalankan ibadah puasa dengan baik.

"Saya mencoba untuk selalu memberikan contoh yang baik dan membantu rekan-rekan saya yang mungkin kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa. Saya juga berusaha untuk mengajak mereka berdiskusi tentang nilai-nilai agama Islam dan memotivasi mereka untuk lebih giat dalam menjalankan ibadah puasa," ungkap Erik.

Meskipun bekerja di bulan Ramadhan memiliki tantangan yang cukup berat, Erik mengaku senang bisa merasakan pengalaman tersebut. Baginya, bekerja di bulan Ramadhan adalah salah satu cara untuk meningkatkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Saya merasa senang bisa merasakan pengalaman bekerja di bulan Ramadhan. Meskipun cukup berat, tetapi saya merasa bahwa ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saya berharap bisa terus belajar dan berkembang dalam pekerjaan ini," tutup Erik.

Dari wawancara dengan Erik, terlihat bahwa bekerja di bulan Ramadhan tidaklah mudah. Namun, dengan niat yang tulus dan semangat yang kuat, kita bisa merasakan pengalaman dan pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Bagi mahasiswa seperti Erik, bekerja di bulan Ramadhan juga menjadi sarana untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama Islam dan membantu orang lain yang membutuhkan. Semoga pengalaman Erik bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih giat dalam menjalankan ibadah dan memberikan manfaat kepada orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun