Pembagian waktu ini paling tidak sudah dimanfaatkan oleh beberapa pasangan suami istri di grup kami. Hasrat yang tidak bisa dipendam, akhirnya bisa dilepas dengan baik, Hasrat ini adalah salah satu nikmat Allah, dan anugerah Allah yang diberikan pada pasangan suami istri. Supaya pasangan makin cinta dan makin erat hubungannya.
Ketika hasrat sudah lepas, paling tidak bisa membuat bahagia pasangan suami istri yang sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Perasaan lebih plong. Ibadah jadi lebih fokus, lebih khusuk, tidak membayangkan yang bukan-bukan. Kamar barokah ini tentu saja butuh kerjasama, dan kesepakatan antar teman. Kebetulan jamaah yang tidak bawa pasangannya tidak ada yang protes.
Jika dalam satu kamar teman kita ada yang sudah sepuh, biasanya dia akan jarang sekali keluar. Lebih banyak aktifitas di sekiitar hotel. Sholat pun kalo gak di kamar ya di masjid hotel. Hal ini pernah kejadian sama teman saya. Untung nya dia punya trik jitu. Kebetulan kakek ini ingin belajar baca Quran, nah setelah waktu Ashar- Maghrib, di masjid hotel sering diadakan kelas “belajar Ngaji/Tahsin” yang dibimbing oleh salah satu jamaah yang kebetulan seorang Hafidz. Jadinya temen saya selalu mengingatkan ke Kakek (teman sekamarnya ini) bila ada kelas Tahsin. Di waktu tersebutlah kamar biasanya kosong.
Bila mau yang lebih private tentu saja bisa menyewa sendiri kamar, apartemen atau hotel-hotel kecil di sekitar Mekah. Ada cerita, jamaah yang masih berusia muda (tiga puluhan), yang memang berniat membuat keturunan di tanah Suci, dan punya budget yang cukup, dia menyewa apartemen untuk mereka pakai sendiri. Ada pula mukimin yang jualan bakso, dia terang-terangan membuat poster, menyewakan kamar untuk kamar barokah. Sebuah peluang bisnis, yang gak boleh dilewatkan.
Apapun boleh, sepanjang tidak melanggar larangan haji. Terutama jika masih menjalankan rangkaian ibadah haji. Banyak larangan-larangan yang harus kita hindari. Termasuk dilarang melakukan hubungan suami istri saat masih berhaji. Bila tidak mau terkena dam / denda yang besar.
Pilihan ada pada kita sendiri. Yang penting kamar barokah membawa keberkahan buat pasangan dan teman yang mau merelakan kamarnya untuk dipinjam sejanak. Sejauh tidak membuat berantakan kamar, tentu teman kita akan rela saja. Tahu sama tahu saja. Apalagi tempat tidur yang dipakai, yang punya kita sendiri. Jangan pakai tempat tidur temanlah.
Depok, Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H