Mohon tunggu...
Diny Syaharani
Diny Syaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menimbang Sistem Pilkada Langsung dengan Tidak Langsung

12 Juli 2024   21:32 Diperbarui: 14 Juli 2024   18:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Namun, metode ini juga menghadapi tantangan berupa biaya tinggi, politik uang, dan polarisasi sosial. Sebaliknya, pemilihan tidak langsung yang dilakukan melalui perwakilan di DPRD, dapat mengurangi biaya dan risiko konflik sosial, tetapi seringkali mengurangi partisipasi langsung rakyat dan meningkatkan potensi korupsi serta manipulasi politik. 

Solusi kreatif yang dapat diimplementasikan dalam kerangka Demokrasi Pancasila adalah mengadopsi sistem hybrid yang menggabungkan aspek positif dari kedua metode, serta memperkuat mekanisme pengawasan dan edukasi politik untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. 

Dengan demikian, pemilihan kepala daerah di Indonesia dapat lebih mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, dan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun