Kemasan, Sukoharjo (08/08/2022), Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro TIM II T 2021/2022 melakukan penyuluhan Rumah Sehat dan Lingkungan Sehat sebagai Wujud dari SDGS 3 (Kehidupan Sejahtera dan Sehat) di Desa Kemasan.
Kebutuhan rumah menjadi salah satu kebutuhan primer atau sebagai syarat dipenuhinya suatu keluarga selain sandang dan pangan. Istilah rumah tidak hanya sebatas bangunan fisik untuk berteduh saja melainkan terdapat fungsi - fungsi didalamnya dan dilengkapi syarat - syarat dan sarana dan prasarana yang harus dipenuhi sehingga dikatakan rumah yang ideal. Menurut Hadimoeljono, rumah dapat dikatakan sehat jika rumah yang memungkinkan para penghuninya dapat mengembangkan dan membina baik fisik, mental maupun sosial keluarga.Â
Rumah menjadi cerminan dari kesehatan sebuah keluarga, Menurut WHO, rumah dengan jumlah penghuni yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular. Kemenkes RI menyebutkan bahwa buruknya sistem sanitasi akan berdampak pada buruk pada banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup, tercemarnya sumber air minum dan meningkatnya jumlah kejadian penyakit seperti diare dan penyakit lainnya. Kondisi rumah yang tidak baik menimbulkan adanya health burden. Beberapa diantaranya disebabkan oleh akses air,sanitasi dan kualitas lingkungan dalam ruangan yang buruk.
Di Indonesia sendiri pencapaian rumah sehat sebesar 68,69%. Pencapaian tertinggi rumah sehat terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 98,99%; Maluku sebesar 96,54%; dan Bali sebesar 85,11%. Capaian terendah rumah sehat terdapat di Sulawesi Tenggara sebesar 18,35%; Kalimantan Tengah sebesar 35,1%; dan Kalimantan Selatan sebesar 43%. Sedangkan capaian rumah sehat terbesar di Jawa Tengah sebesar 65,70% (Depkes RI, 2012).Â
Rumah sehat dapat mempengaruhi kesehatan baik secara segi psikis maupun fisik dari penghuninya. Dengan adanya rumah sehat secara psikis dapat memberikan rasa nyaman dan aman terhadap keluarga penghuninya serta secara fisik dapat menghalau penyebaran beberapa penyakit, mencegah sarang hewan yang dapat menularkan penyakit, mengurangi alergi sehingga dengan terpenuhi syarat - syarat rumah sehat ini dapat tercapainya keluarga yang sehat baik jasmani maupun rohani. Dengan melihat pentingnya rumah sehat bagi sebuah keluarga melalui nilai pengabdian dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi mahasiswa sudah saatnya mengambil peran dalam membantu mensosialisasikan rumah sehat terhadap masyarakat. Hal ini dilakukan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro TIM II TA 2021/2022 dalam pelaksanaan salah satu programnya yang berjudul "Rumah Sehat bagi Masyarakat Desa Kemasan".Â
Pelaksanaan program ini terdiri dari pemaparan pengertian, kriteria, dan diakhiri dengan memberitahukan video percontohan rumah sehat Desa Kemasan. Selain itu, terdapat pula materi mengenai lingkungan sehat dan B2SA. Ibu-ibu warga Dukuh Kadrengan yang menjadi sasaran program menyimak pemaparan dan antusias untuk bertanya lebih lanjut. Ibu warga juga berkata bahwa akan mengusahakan apa yang belum ada, seperti pengadaan sabun cuci tangan yang berbeda dari sabun mandi. Warga juga mengatakan bahwa masih kurangnya informasi terkait gambaran rumah sehat yang benar, seperti pembuatan tempat kandang yang seharusnya memiliki jarak dengan tembok rumah.
Dengan adanya program ini, masyarakat di Desa Kemasan berharap materi yang telah diberikan dan disampaikan pada program ini dapat menjadi acuan atau petunjuk bagi warga yang akan membangun atau memperbaiki rumah sehingga terwujudnya kriteria rumah sehat. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan angka rumah sehat di Desa Kemasan maupun di Indonesia.
Penulis : KKN UNDIP TIM II 2021/2022 DESA KEMASAN
Dosen Pendamping Lapangan : Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A.Â