Tahukah wahai sobatku siapa Don Kisot itu.Dia adalah pahlawan kesiangan yang mencoba bertarung melawan kincir angin.Cerita konyol dari negeri Belanda.Rupanya si Menteri ini tidak pernah mau berhenti.Mencari sensasi ingin berkuasa di negeri ini, walau harus sikut kanan kiri dan banyak menzalimi.
Lagi-lagi sesama saudaranya Muslim kembali dia jadikan korban Provokasi.Hanya karena beda interpretasi.Hai Tuan menteri, pepatah Belanda bilang DE HONDEN BLAFFEN DE KARAVAAN TREKT VERDES, anjing menggonggong kafilah berlalu.Demikian sikapku atas ulahmu.Saranku padamu, CURA TE IPSUM, urusi dirimu sendiri.
Jadi pejabat itu amanat.Nasehatku padamu dalam pepatah Spanyol, EN BOCA DEL MENTIROSO LO CIERTO ES DUDOSO, dalam mulut pembohong itu tentu menjadi diragukan.Jutaan kali kau fitnah aku.Apa ini maksudmu, seperti pepatah Latin, AD CAPTANDUM VULGUS, mengambil perhatian rakyat.
Sebagai pejabat, saya rakyat hanya bisa minta Tuan resapi pepatah Latin ini berkali-kali, BEATI PAUPERES SPIRITU, berbahagialah mereka yang rendah hati.SI DECEM HABEAS LINGUAS MUTTUM ESSE ADDECET, bahkan jika engkau memiliki sepuluh lidah sebaiknya engkau tetap diam.SALUS POPULI SUPREMA LEX ESTO, hendaklah keselamatan rakyat menjadi hukum yang tertinggi.PAX MELIOS EST QUAM INSTISSIMUM BELLUM, perdamaian lebih baik ketimbang perang yang beralasan.
Saya paham, Tuan menteri kebelet didekap nafsu birahi ingin jadi Presiden di negeri ini.Tapi tahukah Tuan? Bahwa RADIX MALORUM EST CUPIDITAS, akar dari kejahatan adalah nafsu.Jangan teruskan perlawananmu terhadap kincir angin.Karena sudah banyak yang kalah terhina.Zulfikar Ali Bhutto dan Jenderal ZiaulHaq di Pakistan sana.Juga Idi Amin asal Uganda.Alexander Dowie dari Amerika.Abdullah Atham dan Lekhram dari India.Raja Arab pun tak luput dari azab-NYA.Mau susul mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H