Mohon tunggu...
Muhammad Dienul Islami
Muhammad Dienul Islami Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rizki Kuncoro Manik Sang Abdi Dalem Tercilik di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

19 Desember 2013   08:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 4280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_299732" align="aligncenter" width="499" caption="Riski Kuncoro Manik Terlihat Gagah Mengenakan Baju Keraton - Dok. Pribadi"][/caption]

Seorang Abdi Dalem Keraton merupakan sosok yang penuh makna dan citra. Untuk menjadi seorang Abdi Dalem tidak semudah yang kita kira, karena harus melalui proses seleksi. Mengabdi kepada seorang raja yang mereka percayai merupakan suatu kebanggaan, bahkan mendapatkan kepuasan batin dan kehidupan yang tentram. Demikian pula dengan Riski Kuncoro Manik, seorang Abdi Dalem tercilik di Keraton Jogjakarta. Riski yang terlahir dari keluarga sederhana juga bergaul seperti biasanya dengan teman-temannya di Taman Kanak-kanak.

Namun ada keunikan tersendiri pada sosok Riski, ia mempunyai keinginan menjadi seorang Abdi Dalem saat menginjak usia 5 tahun lantaran melihat sosok sang ayah yang juga berprofesi menjadi seorang Abdi Dalem di Keraton Jogjakarta. Sejak usia 3 tahun Riski sudah di perkenalkan tentang lingkungan dan kehidupan di Keraton Jogjakarta. Tidak hanya itu Riski pun termasuk orang yang pandai dan mampu menghafal nama-nama tokoh pewayangan yang dipelajari dari ayah nya.

[caption id="attachment_299733" align="aligncenter" width="471" caption="Riski Kuncoro Manik Menuju Keraton Bersama Ayah nya Menaiki Sepeda Ontel"]

13874159531807978202
13874159531807978202
[/caption]

Obsesi nya menjadi seorang Abdi Dalem ternama membuat Riski terkesan istimewa. Bagaimana tidak, Riski merupakan sosok Abdi Dalam termuda di Keraton Jogjakarta. Setiap hari sepulang sekolah Riski selalu berangkat dengan ayah nya menggunakan sepeda ontel menuju Keraton. Riski dikenal sebagai anak yang baik oleh para keluarga Abdi Dalem lainnya di Keraton. Setiap harinya Riski menjadi pusat perhatian dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Riski pun kerap menjadi obyek foto-foto bagi para wisatawan yang berkunjung ke Keraton Jogjakarta.

[caption id="attachment_299734" align="aligncenter" width="468" caption="Riski Kuncoro Manik Terlihat Sedang Sarapan - Dok. Pribadi"]

1387416013978673251
1387416013978673251
[/caption] Dengan usia nya yang masih sangat muda Riski telah memiliki pengalaman yang istimewa sebagai Abdi Dalem Keraton. Riski pun pernah diminta untuk foto bersama Presiden Ceko pada tahun 2012 lalu. Tidak hanya itu Riski pun kerap diminta untuk foto bersama para pejabat-pejabat tinggi lainnya. Di keraton Riski biasanya memainkan gamelan-gamelan di hadapan para wisatawan yang sedang melihat-lihat bangunan keraton. Seorang Abdi Dalem keraton pastinya akan mengabdi kepada raja nya dengan segala perintah yang dikenakan kepada seorang Abdi Dalem, begitu pula hal nya dengan Riski, ia selalu patuh terhadap raja nya (Sri Sultan Hamengkubuwono X). Sedangkan Dalem memiliki makna atau arti "Rumah" yang berarti segala sesuatu harus dilakukan di dalam rumah, yakni Keraton. Abdi Dalem di keraton bukanlah seorang karyawan yang di gaji, mereka masing-masing mempunyai tugas yang berbeda-beda. Para Abdi Dalem tidak hanya menjaga keraton dan mengabdi kepada Raja nya saja, mereka pun selalu di libatkan dalam acara acara akbar yang di gelar oleh Keraton Jogjakarta seperti Kirab keraton, dsb. Tak mengenal usia, baik muda mauapun tua Abdi Dalem di keraton Joagjakarta tidak pernah di beda-bedakan dari berbagai hal. Siapapun bisa menjadi seorang Abdi Dalem di Keraton. Abdi Dalem memang menjadi agen pelestari budaya melalui kesetiaan yang mereka tunjukkan kepada raja nya. Mereka menjadi contoh bagi masyarakat yang melihat, generasi muda, ataupun orang lain yang tidak mengetahui sama sekali tentang budaya Jawa (Jogjakarta). Abdi Dalem tetap bangga dengan perilaku keseharian yang ditata berdasarkan budaya Jawa meskipun banyak orang mengatakan mereka sudah ketinggalan jaman. Tetapi panggilan kesetiaan pada budaya perlu kita contoh untuk melestarikan budaya kita masing-masing. Semoga apa yang Riski lakukan menjadi seorang Abdi Dalem di usia dini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap mempertahakan kebudaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun