Mohon tunggu...
Dinta Nuriyah
Dinta Nuriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Saya Mahasiswa Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya tertarik pada dunia media dan masih terus belajar untuk menjadi penulis yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Lingkup dan Faktor Keberhasilan Dakwah: Pendekatan, Strategi, dan Hubungan dengan Ilmu Serumpun

25 Juni 2024   12:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   12:15 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syamsul Yakin dan Dinta Nuriyah (Dosen Retorika dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) - Dok. Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Dinta Nuriyah

Dosen Retorika dan Mahasiswi UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Ruang lingkup merujuk pada cakupan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokus, dan aspek lainnya. Oleh karena itu, ruang lingkup dakwah mencakup materi utama dan sub-topik yang meliputi definisi dakwah, bentuk-bentuk dakwah, serta unsur-unsur dakwah seperti dai, mad'u, maddah (materi dakwah), dan media dakwah. Ruang lingkup ini juga mencakup sasaran dakwah, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dakwah, serta hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu lain yang berkaitan.

Secara bahasa, dakwah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang berbentuk masdar. Dalam bahasa Indonesia, kata ini berarti memanggil dan menyeru. Oleh karena itu, dakwah melibatkan manusia dalam prosesnya.

Dalam implementasinya, dakwah mencakup aktivitas yang melibatkan orang yang berdakwah (da'i) dan orang yang didakwahi (mad'u). Dengan demikian, dakwah merupakan usaha besar yang dilakukan oleh manusia.

Secara ontologis, dakwah adalah bentuk komunikasi khas di mana seorang mubaligh menyampaikan pesan yang sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah, dengan tujuan agar mad'u atau komunikan dapat melakukan amal saleh sesuai pesan tersebut. Epistemologisnya, dalil-dalil dakwah terdapat dalam al-Qur'an dan al-Hadits, yang berarti metode bayani digunakan untuk memahami dakwah dengan menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an melalui ayat lain, atau melalui hadits Nabi. Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat, termasuk bagi da'i yang memperoleh gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapat kebaikan di dunia dan akhirat.

Ruang lingkup dakwah mencakup berbagai bentuk dakwah. Pertama, ada dakwah bil lisan yang dilakukan secara verbal, meliputi tiga pokok ajaran Islam: akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bil hal, yang lebih menekankan pada aksi nyata dalam bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Dibandingkan dengan dakwah bil lisan, dakwah bil hal memiliki efek yang lebih nyata karena dampaknya dapat langsung dirasakan oleh mad'u. Metode ini bukan hanya ceramah atau diskusi, melainkan tindakan nyata di lapangan. Ketiga, ada dakwah bil qalam yang dilakukan melalui tulisan atau literasi, sering disebut dakwah literasi.

Selain bentuk-bentuk dakwah, ruang lingkup dakwah juga mencakup unsur-unsurnya. Ada enam unsur utama dalam dakwah yang saling berkaitan. Unsur pertama adalah dai, yang harus cerdas secara intelektual dan spiritual, serta menjadi teladan bagi mad'u. Dai tidak hanya berbicara, tetapi juga menjalankan misi suci untuk mengajak manusia berbuat baik dan menjauhi dosa. Unsur kedua adalah mad'u, yang merupakan mitra dakwah dari berbagai lapisan sosial, mulai dari kelas atas, menengah, hingga bawah. Unsur ketiga adalah materi dakwah, atau maddah, yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak, diambil dari al-Qur'an, hadits Nabi, serta karya para ulama dari berbagai zaman.

Unsur keempat adalah media dakwah, yang terus berkembang seiring waktu. Dulu ada media dakwah tradisional, kemudian media lama, dan kini media baru. Unsur kelima adalah metode dakwah, yang dipilih untuk mencapai tujuan dakwah kepada berbagai macam mad'u. Metode yang terkenal meliputi bil hikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah, yang merupakan hasil dari dakwah yang telah disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategi, metode, dan teknik dakwah. Pendekatan dakwah melibatkan cara pandang terhadap masalah dakwah, seperti sosial, budaya, dan agama. Strategi dakwah terkait dengan perencanaan yang dirancang, misalnya secara personal, rasional, atau spiritual. Metode dakwah adalah pemilihan cara yang tepat, seperti yang disebutkan dalam an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah. Terakhir, teknik dakwah adalah penerapan praktis dari metode dakwah, dari awal hingga akhir. Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia, dimulai dari Nabi Adam yang merupakan muslim pertama. Nabi Muhammad bersabda bahwa para nabi adalah saudara seayah dengan agama yang satu, yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda-beda (HR. Bukhari dan Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun