Oleh: Syamsul Yakin dan Dinta NuriyahÂ
Dosen Retorika dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam retorika komunikasi verbal dan nonverbal sangat dipengaruhi oleh berbagai situasi.dan kondisi.Â
Pertama, komunikator berbicara kepada audiens yang beragam, mulai dari individu, kelompok, masyarakat, hingga publik luas. Kedua, komunikator mengirim pesan dengan tujuan memberikan informasi, memengaruhi, meyakinkan, menghibur, atau memotivasi. Ketiga, komunikator berbicara dalam berbagai situasi, termasuk formal seperti presentasi di konferensi, informasi di media massa, hingga percakapan santai dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, konteks komunikasi mencakup topik yang beragam, mulai dari pendidikan, politik, hiburan, hingga bisnis. Kelima, komunikator bermaksud memberi pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, atau hiburan kepada komunikan. Keenam, komunikator menggunakan media yang beragam, mulai dari media tradisional seperti koran, radio, dan televisi, media konvensional seperti majalah, hingga media baru seperti platform media sosial dan aplikasi pesan instan. Ketujuh, proses komunikasi dapat terjadi dalam berbagai acara atau even, seperti seminar, debat, pertunjukan, atau diskusi panel.
Dilihat dari media yang digunakan, komunikasi nonverbal dapat dibagi dua. Pertama, komunikasi tatap muka (face to face). Pada komunikasi tatap muka berbagai pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing, sebagai pengganti komunikasi verbal.
Begitu juga kontak mata, baik melotot, memejamkannya, memutar ke kiri dan ke kanan, serta mengerlingkan mata memiliki makna sendiri sebagai pengganti komunikasi verbal. Semua ini menununjukkan komunikasi verbal yang dikemas tanpa berkata-kata namun dapat dipahami.
Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi tubuh, baik bahasa tubuh maupun gerak tubuh. Dalam konteks ini bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan anggota tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh dapat menggunakan isyarat dan gerakan anggota badan.
Gerakan tubuh dalam proses komunikasi memiliki perbedaan dengan bahasa tubuh. Gerakan tubuh terjadi secara spontan dan tanpa disadari, tidak dapat dikontrol dengan sengaja.
Selain itu, terdapat juga komunikasi tatap maya atau komunikasi virtual yang dilakukan melalui internet. Dengan perkembangan platform media sosial, komunikasi tatap maya melalui internet menjadi semakin populer dan sebanding dengan komunikasi tatap muka. Komunikasi tatap muka juga dikenal sebagai komunikasi daring, sebagai lawan dari komunikasi luring atau komunikasi tatap muka secara langsung.
Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat sampaikan melalui komentar di room chat. Misalnya, untuk komunikasi tatal maya bebasis, pengirim pesan dan penerima pesan dapat memanfaatkab emoticon yang ada pada keyboad seperti koma, tanda hubung, dan tanda kurung. Pembicaraan komunikasi tatap maya akan dapat dtelusuri secara lebih lanjut, misalnya komunikasi tatap maya berbasis visual.