Dinas Sosial DKI Jakarta siap menghalau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) menjelang Idul Fitri. Ratusan petugas akan diterjunkan di titik-titik rawan di wilayah Jakarta.Â
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinsos DKI Jakarta Irmansyah, pada apel bersama Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) dalam rangka pengendalian sosial PMKS jalanan menghadapi arus mudik dan menjelang Idul Fitri di kantor Dinsos DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari II, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
"Ada 279 titik rawan PMKS yang dijaga oleh 439 petugas," ungkapnya.
Apel ini, lanjut Irmansyah, sekaligus sebagai upaya koordinasi untuk mengantisipasi perpindahan penduduk usai hari raya Idul Fitri. "Kami menyadari, Jakarta sebagai kota yang terbuka, diminati pendatang. Yang menjadi catatan penting adalah ketika mereka datang ke sini, tapi tidak memiliki pekerjaan tetap. Sehingga sangat memungkinkan menambah permasalahan PMKS," jelasnya.
Irmansyah menjelaskan Dinsos DKI dan instansi terkait lain telah menangani PMKS sejak awal Ramadan, 6 Mei 2019. Selama Ramadan 2019, jumlah gelandang dan pengemis yang dijangkau sebanyak 264 orang atau lebih sedikit dibanding pada Ramadan 2018, yakni 524 orang.
"Bahwa tahun 2019 ini dibanding tahun 2018 ada penurunan 50,4 persen. Kami berikan apresiasi penurunan ini bahwa kita semangat bekerja dalam rangka menjaga DKI Jakarta terbebas dari PMKS ke depan," jelasnya.