Dalam melalukan pemulihan terhadap warga binaan, Panti Sosial Perlindungan (PSP) Bhakti menyediakan kesempatan warga binaan untuk konseling. "Ada konselornya yang maintenance kondisi warga binaan. Jadi kami tahu, kondisi warga binaan," ungkap Kepala PSP Bhakti Kasih, Ngapul, Selasa (14/5).
Selain konseling, pihak panti juga melakukan pelayanan sosial dan psikologis, serta pendekatan kepada warga binaan. Sehingga warga binaan timbul rasa percaya diri dan pulih kesehatannya.
Salah satunya seperti yang dialami seorang warga binaan bernama Wulan. "Dia sudah menghilang selama dua tahun dari keluarganya. Dia hilang di Pasar Rebo karena diminumi air yang mengandung zat kimia sehingga hilang ingatan. Setelah itu ia diperdayakan sebagai pengemis. Kemudian ia dirujuk ke panti ini, dibina di sini dan menjalani rehabilitasi pemulihan," terang Ngapuli.
Wulan menghabiskan waktu kurang lebih selama enam bulan di PSP Bhakti Kasih. Selama di panti, keterampilan Wulan mulai terlihat, mulai dari menggambar maupun mendesain. Selain itu, Wulan juga menjalani proses rehabilitasi di RSKD Duren Sawit.
Menjelang Pemilu 2019, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melakukan rekam data ke panti. Dari situlah pihak panti mengetahui identitas Wulan sebenarnya, melalui sidik jari.
"Kami mulai tahu dari situ. Kemudian kami browsing di internet. Ternyata dia lulusan terbaik jurusan design grafis di salah satu universitas swasta terkemuka," jelas Ngapuli.(mar)