Sudah dua hari Mariani pergi membawa bayinya yang baru berumur 7 bulan dari rumahnya di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Wanita paruh baya itu pergi lantaran depresi yang ia alami.
Kemudian warga menemukan Mariani di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ketika duduk di trotoar. Karena Mariani dan bayinya itu terlalu lama berada di trotoar, warga yang melihatnya merasa khawatir terjadi sesuatu terhadap anaknya.
"Kata suaminya, ia hilang sejak 13 Maret 2018 pukul 09.00 WIB. Bukan pertama kali ini saja pergi tanpa pamit. Tapi biasanya hanya pergi di sekitar rumah saja," terang Sutikno.
Selain itu, Ketika Mariani dan bayinya pergi dari rumah, suaminya dan keluarga lainnya langsung mencari ke sana ke mari. Ia bahkan sudah melaporkannya ke Polisi dan menempelkan banyak pengumuman orang hilang di tiang listrik.
Menurut keterangan suaminya, ternyata Mariani sudah mengalami depresi selama 2 bulan belakangan ini akibat salah pengobatan ketika berobat di kampung halamannya, Cianjur.
"Menurut Suaminya, Mariani mengalami depresi awalnya mengeluh sakit kepala dan telinganya sakit. Kemudian istrinya dibawa ke Cianjur ke orang pintar agar apa yg keluhkan istrinya bisa sembuh. Tapi ternyata setelah pulang dari Cianjur malah mengalami depresi," ujar Sutikno.