Seger Suyono, seorang Disabilitas tubuh ini sudah belasan tahun memiliki bisnis Percetakan dan Sablon yang berdiri di Jl. Ee Raya, Cengkarang, Jakarta Barat, ia tidak menyangka dirinya sekarang sudah memiliki Ruko dan Pelanggan yang sewaktu-waktu meminta jasanya mencetak atau menyablon.
"Yang terpenting sih kita yakin dan percaya diri, kita tunjukkan ke orang-orang kalau hasil Cetak dan Sablon kita bagus, hasilnya sama lah dengan orang-orang, jadi mereka mau kasih kita kerjaan," ujar Seger yang asli Ponorogo.
Ia pun bercerita, saat merantau ke Jakarta, dirinya tidak memiliki keterampilan apapun, sudah pun begitu dirinya juga seorang Penyandang Disabilitas, pikirnya siapa pula yang mau memberikan pekerjaan.
"Akhirnya saya masuk Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, di sana banyak juga teman yang kayak saya Disabilitas tubuh, saya merasa sama dengan mereka," ujar Seger.
Di Panti tersebut katanya, ternyata ada Pelatihan Keterampilan, ia diberikan beberapa pilihan keterampilan, waktu itu ada keterampilan Komputer, Montir, Elektronik, dan Grafika, ia memilih Grafika.
Tidak lama ia ikut pelatihan, lanjutnya, hanya sembilan bulan, setelah itu ia magang di Percetakan dan Sablon dengan paruh waktu, ia sempat tidak mendapat bayaran.
"Saya ikhlas aja, hitung-hitung praktek, tapi setelah itu, saya dibayar, uangnya saya kumpulkan untuk modal awal, karena usaha Percetakan dan Sablon ini permodalan sangat penting," tukas Seger.
Dengan uang yang dikumpulkannya itu, ia mencoba membuka usaha Sablon kecil-kecilan, ia pun sudah tidak tinggal di Panti, ia harus fokus untuk usahanya itu.
Sementara itu, Kepala Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, Prayitno mengatakan, Alumni Pantinya yang sudah sukses tidak hanya Seger Suyono, namun masih banyak tersebar di tempat lain.