Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Gempa Tsunami

26 Agustus 2024   09:09 Diperbarui: 26 Agustus 2024   09:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Renungan Gempa Tsunami

mari kita renungi tragedi tsunami ini
adakah kesalahan ada pada diri kita
atau Tuhan telah berbuat sekehendak-Nya

mari kita simak semua benda dan tubuh
tak bernyawa tergeletak pada tempat yang sama
kemanusiaa kita telah ditegur dengan keras
yang pertama mendapat petaka
simiskin tak berdaya

Tuhan, aku telah salah menafsir
bahwa hubungan kemanusiaan lebih utama
ketimbang semata memuja Engkau

Tuhan, aku bersumpah tak akan lagi
mencari muka pada-Mu
sambil melupakan simiskin yang tak berdaya

Banda Aceh, 4 Januari 2005

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun