Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saluang

21 Agustus 2024   18:07 Diperbarui: 21 Agustus 2024   18:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saluang

sayup-sayup sampai juga suara
itu mencair kesunyian dalam
ruang tanpa waktu kerinduan
duri yang menyiksa

sekali waktu kenangan itu datang
meredam kegelisahan
tapi keterharuan memenjara
dan penantian kemarau panjang

setiap hati selalu rindu
irama pertama yang didengar
rimba yang membesarkan
dan pintu yang melepaskan

irama yang ditiup oleh siapa
sesekali menikam kesunyian

Banda Aceh, 18 Agustus 1997

*Saluang : alat tiup tradisional Minangkabau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun