Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

o

18 Agustus 2024   12:49 Diperbarui: 18 Agustus 2024   13:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

o

hati kuberikan pada manusia
pikiran menuju Tuhan
lalu kuarungi samudera
sambil menebar jala kesegala arah,
dalam diam kubaca gerak
dalam gerak kubaca isyarat
dalam isyarat kulihat hakikat bertemu dingin yang tak kuingin
Engkau diatas tak terhingga tak terbatas?
kucari pada wanita entah tak kusimak dada umara entah tak kubaca jiwa ulama entah tak kulihat aku kecewa dicerca akupun meronta merambah apa saja tubuh terluka hati semakin menganga akupun berlari menderu memburu semakin lama semakin menderu
hati dan jiwa semakin dingin sadar tak sadar seluruh pikir tak rasa dalam dingin tiada kita semakin berjarak aku kehilangan arah kehilangan Kau hati bagai singa meronta mencakar mencabik-cabik kesendirianku Tuhan berdarah ia menerjang keinsananku ia meronta menembus belantara gelap rimba Mu ia marah tapi bukan kemarahan ia benci tapi bukan dendam ia memaki tapi bukan kesakitan ia meronta tapi bukan perlawanan ia menjangkau Tuhan mencankar jantung hatiku tercabik berdarah ia mencakar-cakar keinsananku dengan kalap ia melesat menghampiri diri Mu o tak sederhana hidup semakin jelas, Tuhan!

Banda Aceh, 1992

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun