Catatan Sembilan Puluh Dua
di antara keinginan, saudaraku
keputusan siapa mesti dijalankan
karena pilihan satu-satunya kepunyaan kita
di antara jalan satu yang harus ditempuh
menuruni lembah, masuki rimba belantara
mendaki terjal perbukitan, ke mana langkah
akan bertemu samudera kehidupan
dan bila bertemu kebuntuan, saudaraku
adalah akar yang membalut batu
jadi langkah landasan yang dituju
bermula dari nol dalam
lumpur mengaduk
membentuk terbakar
dalam tungku
lalu berjalan menembus badai
menghapus debu
sebaris kata tertulis pada daun
bergayut diujung ranting
memberi kabar pada yang pergi, wahai
yang hidupnya ditentukan keputusan
sirami pohon dari perasan matahari
mengalir lewat pori-pori hati
agar daun gugur hijau kembali
di antara pilihan, saudaraku
keinginan untuk kembali tiada terpungkiri
daun mengucap salam pada ranting
kita akan kembali bertemu di sana
di antara pilihan, saudaraku
keputusan akar merambah bumi
kesabaran yang tak terperi
Banda Aceh, 1992