Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Sembilan Puluh Dua

18 Agustus 2024   08:09 Diperbarui: 18 Agustus 2024   08:10 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Catatan Sembilan Puluh Dua

di antara keinginan, saudaraku
keputusan siapa mesti dijalankan
karena pilihan satu-satunya kepunyaan kita

di antara jalan satu yang harus ditempuh
menuruni lembah, masuki rimba belantara
mendaki terjal perbukitan, ke mana langkah
akan bertemu samudera kehidupan
dan bila bertemu kebuntuan, saudaraku
adalah akar yang membalut batu
jadi langkah landasan yang dituju

bermula dari nol dalam
lumpur mengaduk
membentuk terbakar
dalam tungku
lalu berjalan menembus badai
menghapus debu
sebaris kata tertulis pada daun
bergayut diujung ranting
memberi kabar pada yang pergi, wahai
yang hidupnya ditentukan keputusan
sirami pohon dari perasan matahari
mengalir lewat pori-pori hati
agar daun gugur hijau kembali

di antara pilihan, saudaraku
keinginan untuk kembali tiada terpungkiri
daun mengucap salam pada ranting
kita akan kembali bertemu di sana

di antara pilihan, saudaraku
keputusan akar merambah bumi
kesabaran yang tak terperi

Banda Aceh, 1992

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun