Terminal
di sini aku berangkat
untuk satu tujuan, kehidupan
teramat jauh, lama
entah sampai kapan selalu menanti
sampai tiba saat kembali
di sini aku berangkat dari
tempat yang sama menuju
ketempat yang sama terserah memilih
berada dimalam atau disiang
tinggal dihutan atau dikota
di sini aku berangkat
dalam perjanjian yang sama
tanpa membawa apa-apa
tempat yang dituju
laut duri kehidupan
terserah memilih
selimut menutup kebenaran
atau kebenaran yang tertutup
di sini aku berangkat
untuk kembali
dengan tubuh terluka
hati gembira
Banda Aceh, 1991
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!