Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - Penyair, penulis esai dan sutradara drama

Senang melihat orang lain senang Susah melihat orang lain susah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Permenungan (53)

27 Juli 2024   20:22 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jadi serba salah kalau orang miskin bicara tentang kemiskinan,

misalnya melalukan kritik atau semacam ungkapan hikmah

terhadap kaum yang telah mapan.

Sebab, tentu orang akan mengaitkan hal itu dengan kemiskinan yang dihadapinya.

Sehingga maksud baik atau hikmah, yang dapat diperoleh dari hal itu,

akan menjadi sia-sia karenanya.

Tapi sejarah selalu menceritakan peristiwa yang sama,

jurang antara kaum miskin dan orang-orang kaya, tidak harmonis dan sinerjis kekerabatan diantara mereka.

Hubungan hablum minannas hanya sebatas ritual belaka.

Hanya orang-orang terpilih saja yang dapat membaca sinyal.

Begitulah hidup, pertarungan antara ego dengan kebenaran, merupakan bentuk cerita yang harus dilalui manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun