Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Permenungan (17)

23 Juli 2024   22:50 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sehebat apapun kapitalisme, materialisme, komunisme, eksistensialisme,

dia tetap akan hancur.

Sekuat apapun sosialisme, marxisme, dia juga akan berguguran jadi kenangan.

Sebab, itu semua hanya sebuah keinginan dan pemikiran manusia,

didalam semangatnya tertanam sifat permusuhan dan penguasaan atas kebendaan.

Sedangkan habluminannas, hubungan antar manusia berdasarkan ketuhanan,

tidak dibenarkan adanya semangat permusuhan dan penguasaan terhadap sesuatu dan yang lainnya, karena tiap-tiap manusia dipandang memiliki status, hak dan kewajiban yang sama,

dalam satu kesatuan perasaan dan jiwa yang sama.

Di luar begitu riuhnya

Aku memilih di dalam meski berteman sunyi.

Karena dengan begitu aku dapat bertemu Nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun