Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (8)

23 Juli 2024   01:44 Diperbarui: 23 Juli 2024   01:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah badai dan kemarau,

hujan membawa kesejukan.

Itulah rahmat yang tak berhingga, mengharukan.

Makhluk bukan apa-apa.

Orang yang terapung di tengah samudera,

tidak cukup hanya doa yang diberikan,

kirimkan juga sekoci

agar dapat menepi ke pantai hati mu.

Belajar ditengah kesunyian

Berpikir didalam keramaian

Karena nasib pada takdir

Kucing itu meneror kekikiran ku

Dalam hati membadai

Mengoleng pikiran keyakinan

Menghempas rasa kesabaran

Kucing itu selalu meneror

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun