Kurikulum 2013 mengharuskan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, serta  pembelajaran diadakan tanpa membedakan gender dan tingkat intelegensi. ini merupakan kisah saya semasa sekolah dulu, semasa itu kelas unggulan dibedakan dengan kelas biasa. kelas biasa diisi oleh para siswa dengan tingkat intelegensi yang standar (itu menurut penilaian raport), begitu juga sebaliknya dengan kelas unggulan. Mungkin waktu itu saya lagi beruntung bisa masuk di kelas unggulan, dimana isinya "kutu buku" yang notabene para "master" di kelasnya. selama satu tahun berada dikelas tersebut, saya merasa kurang nyaman (mungkin karena suasana). perlakuan guru di kelas tersebut juga berbeda dengan kelas biasa yang lebih banyak memberikan penugasan daripada melakukan pembelajaran yang aktif (anggapan semua siswa sudah pandai). berdasarkan pengalaman tersebut, setelah menjadi seorang guru saya berusaha untuk tidak membedakan perlakuan terhadap siswa serta berusaha menganalisa keinginan siswa dalam pembelajaran (semua siswa sama) ....Demikianlah tulisan yang saya buat bisa menginspirasi para guru,Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H