Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bendera Robek

17 Agustus 2011   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:42 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salut buat Arek-arek Suroboyo yang ingat betul kejadian 23 September 1945 di Hotel Yamato dan menuangkannya dalam, “Bendera Robek.”

Saat itu, seorang patriot, Pahlawan yang sebenarnya, merobek bagian bawah bendera Belanda yang berkibar di hotel megah yang sekarang bernama Hotel Majapahit itu.Jadilah bendera penjajah itu menjadi Sang Saka Merah Putih.

Saat ini, saya merasa bangsa ini telah merobek bendera bangsanya sendiri!!!

Bukan hanya itu, sebagian terbesar mereka telah merobek jiwanya sendiri.Jiwa nasionalisme.

Di perumahan tempat kami tinggal, sampai tanggal bersejarah hari ini, 17 Agustus, hanya sekitar 10% penghuni yang di depan rumahnya berkibar bendera kebangsaan.Padahal, sebagian terbesar mereka adalah PNS dengan berbagai jabatan, Polisi dan Prajurit.

Di luar itu, sepanjang jalan protocol, hanya sangat sedikit saja ruko yang di depan tempat usaha itu berkibar Sang Merah Putih.

Untuk sementara, saya masih berpikir bahwa nasionalisme kebangsaan warga daerah kami surut.Ternyata tidak.Kemarin, saya masih melihat gagahnya bendera kebangsaan di depan rumah masyarakat sepanjang jalan.

Jangan bicara soal umbul-umbul dan berbagai atribut lainnya yang biasanya menjadi pengiring kemeriahan jiwa.Bendera Kebangsaan Indonesia saja banyak yang lupa mengibarkannya.

Tetapi, bukan hanya itu juga….

Perobekan jiwa kebangsaan sudah sedemikian merata, sepanjang jalur pantura menuju Jakarta.Bahkan didalam wilayah Ibukota Negara kita sendiri!!!

Menyusuri jalan tol sampai ke ujung utara, hanya beberapa gedung yang memberikan sambutan akan datangnya hari kemerdekaan bangsanya yang ke-62.Tidak ada tanda-tanda jiwa kebangsaan di sebagian terbesar gedung pencakar langit itu.

Bahkan, ketika di ujung utara jalan tol itu, saya merasa berada di negeri entah berantah.Gedung-gedung menjulang tinggi berasitektur klasik manca negara.Seni dari wilayah yang hanya saya kenal lewat gambar dan media lainnya.

Bukan berarti semua seperti itu, tiga gedung tinggi yang berjajar, Universitas Jayabaya-TB dan sebelahnya, begitu membangkitkan jiwa yang tersayat ini.

Bendera robek Era Bung Tomo yang dikenang generasi muda Jawa Timur, khususnya Surabaya, menyisakan gulana, sebagian anak bangsa yang diproklamirkan Soekarno-Hatta ini telah merobek Sang Saka Merah Putih yang bersemayam di dalam jiwanya….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun