Suasana makin penuh tawa. Â Gembira dalam derita.
"Tukin kapan?"
"La, ya Juli dong!"
"O-oooo, Juli." Â Aku mencoba tenang, "Wa....jar...!"
"Kok wajar?" Â Mereka kompak bertanya.
"Ya iya lah....! Â Mereka makin terheran-heran sehingga aku harus pelan-pelan menjelaskannya, "Tukin itu tunjangan kinerja yang menjadi hak bagi semua pegawai yang punya kewajiban berkinerja baik, Â dibayarkan tiap bulan, dan pastinya tepat waktu."
Mereka terdiam mencoba menyimak penjelasanku yang panjang lebar. Â Hanya kalimat terakhirku tadi yang memang sempat mereka melongo, "Pak Sekda sendiri langsung bicara di depan kita semua, bahwa Tukin harus sudah diajukan setiap dinas-instansi paling lambat tanggal 10 setiap bulannya."
"Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk pembayaran tunjangan kinerja kita. Â Tanpa alasan apapun dan kekecualian apapun." Â Intonasiku makin meninggi, "Tukin harus dibayarkan tepat waktu!!!"
Satu diantara mereka menyela, "Tapi kenapa Tukin bulan Juli sampai akhir Agustus ini nggak juga dibayarkan?"
"Nah, disinilah bukti kalian masih belum juga mengerti. Â Percuma aku kasih penjelasan panjang lebar. Â Otak kalian hanya penuh pemikiran negatif tentang seseorang karena kelaparan dan kehabisan uang!"
"Maksudnya?"