Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ganyang Malaysia (1)

2 September 2010   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pidato Bung Karno

Tiba-tiba adegium yang dipopulerkan Bung karno itu sedemikian menggelegar.Bangkit dari kuburannya yang terdalam, ditutup zaman Orde Baru dan dilupakan era Reformasi.

Penyebabnya tiada lain berbagai tindakan dan perbuatan bangsa tetangga terhadap Bangsa Indonesia.Mulai dari pencaplokan wilayah melalui jalur resmi yang dilegalkan, pengaku-akuan produk dan budaya anak Ibu pertiwi sampai penistaan yang sama sekali tak berperikemanusiaan.

Pidato Sang Putera Fajar pun kembali membahana, menghiasi berbagai situs di dunia maya.Kata-kata penggugah hasrat membela hak dan harga diri bangsa itu kembali menggelorakan semangat juang yang lama terhempas.

Isi pidato beliau sebagaimana dikutip dari www.wikipedia.com adalah sebagai berikut :

Kalaoe kita lapar itoe biasa
Kalaoe kita maloe itu djoega biasa
Namun kalau kita lapar ataoe maloe itoe karena Malajsia, koerang adjar!

Kerahkan pasoekan ke Kalimantan hadjar cecoengoek Malajan itu!
Poekoel dan sikat djangan sampai tanah dan oedara kita diindjak-indjak oleh Malajsian keparat itoe.

Doakan akoe, akoe kan berangkat ke medan djoeang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peloeroe Bangsa yang tak maoe diindjak-indjak harga dirinja.

Seroekan, seroekan keseloeroeh pelosok negeri bahwa kita akan bersatoe oentoek melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakoean ini dan kita toenjoekkan bahwa kita masih memiliki gigi yang koeat dan kita djoega masih memiliki martabat.

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malajsia
Ganjang... Malajsia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perloe satoe-satoe!

Catatan :Ejaan sengaja di-Indonesia-lama-kan agar terlihat sebagaimana tulisan yang berlaku di negeri ini saat itu.

Pidato yang diucapkan hampir setengah abad lalu itu, tepatnya tanggal 17 September 1963 begitu membakar semangat juang seluruh anak bangsa.Banyak sukarelawan diberangkatkan ke perbatasan untuk menggagalkan pembentukan negara boneka, Federasi Malaysia oleh Inggeris penjajahnya sehari sebelumnya.

Walaupun pada akhirnya upaya ini gagal karena tentara Indonesia dan para sukarelawannya dihajar tentara berbagai negara, seperti Inggeris dan Australia, dan juga permasalahan internal bangsa Indonesia yang mulai menggelorakan perubahan.Banyak Putera-puteri terbaik bangsa ini gugur sebagai pahlawan tak dikenal, tertelan bumi dalam lingkaran belantara ganas Borneo.

Jikalau ada orator ulung menggelorakan pidato seperti yang diucapkan Bung Karno, tentu semangat kebangsaan akan segera terbakar.Sekedar membacanya saja, jantung sudah berdegup keras.

Namun sebuah pernyataan yang selalu harus jadi acuan adalah, jangan bertindak gegabah.Tindakan gegabah adalah jalan menuju sesuatu yang salah.Kalau salah maka siap-siaplah untuk kalah.

Sementara pertanyaan lain yang untuk sementara tidak perlu dijawab adalah, “Seberapa besar cinta kita kepada Indonesia?”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun