Mohon tunggu...
Fenny Destia
Fenny Destia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bentuk Karakter Remaja Positif, Inilah Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi

12 Maret 2024   23:22 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengembangkan Kepribadian Remaja yang Positif - Inilah Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi - Seiring bertambahnya usia remaja, banyak mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis.
Rephrase

 Salah satu perubahan  yang paling signifikan adalah pada sistem reproduksi.
 Oleh karena itu, penting  untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada remaja sekolah menengah.
 Kesehatan reproduksi tidak terbatas pada kesehatan organ tubuh saja.
 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh.
 Bukan hanya bebasnya penyakit dan kelainan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
 Sebagai lembaga yang mempunyai misi untuk memberikan pendidikan dan mengembangkan karakter siswa, sekolah mempromosikan kesehatan reproduksi melalui proses belajar mengajar berbasis kurikulum yang mencakup aspek kognitif, emosional, fisik, dan sosial dari kesehatan reproduksi.
Penyediaan pendidikan kesehatan adalah diperlukan.
 Pendidikan reproduksi  komprehensif  membekali peserta didik dengan informasi yang akurat untuk mengembangkan kecakapan hidup, mencapai kesehatan dan kesejahteraan diri, membangun hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati, dan mengambil keputusan yang bijaksana.Tujuannya adalah untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai positif yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil keputusan.
 Memahami dan memastikan perlindungan hak-hak individu.
 Lalu apa yang dapat dilakukan  sekolah untuk menyediakan dan mendukung pendidikan reproduksi di sekolah?
 1.
 Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah, ekstrakurikuler, dan ekstrakurikuler.
 Memasukkan kesehatan reproduksi ke dalam diversifikasi kurikulum dalam kegiatan sekolah, khususnya pada mata pelajaran IPA dan pendidikan jasmani.
 Sedangkan  kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan tugas, penugasan, atau kegiatan lain yang berkaitan dengan materi di kelas yang harus diselesaikan siswa.
 Selain melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler, pendidikan kesehatan reproduksi juga dapat dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler melalui pembuatan program konselor sebaya, duta kesehatan reproduksi, Pramuka, dan lain-lain.
 2 Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan yang dapat menunjang pendidikan reproduksi di sekolah antara lain pelayanan konseling konseling sebagai platform pendidikan, seperti: Terwujudnya layanan konsultasi perorangan, konsultasi kelompok, konsultasi klasik, konsultasi, kerjasama dengan berbagai bidang, pengembangan media BK, pengoperasian kotak kekhawatiran, dll.
 3.
 Mendorong Lingkungan Sehat Selain memberikan wawasan  pendidikan kesehatan reproduksi, sekolah juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman dengan mengedepankan lingkungan sehat.
 Sekolah dapat berupaya menciptakan program komunitas bebas pornografi dan sekolah ramah anak.
 Pendidikan kesehatan reproduksi yang merupakan bagian dari Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) bukan sekedar program, melainkan harus diajarkan dengan bahasa yang sederhana, aplikatif, terbuka dan eksploratif, sehingga dapat diajarkan di sekolah.
 rasa aman dan nyaman.
 Mari bekerja sama untuk membantu siswa kita tumbuh menjadi remaja yang sehat dan positif.
 Hasil: Survei pengetahuan remaja tentang kontrasepsi Survei yang dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan reproduksi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan remaja tentang berbagai metode kontrasepsi Ta.
 Sebelum diberikan informasi, hanya 30% responden yang dapat menyebutkan tiga atau lebih  metode kontrasepsi yang efektif, namun setelah diberikan informasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 80%.
 Perubahan sikap terhadap penggunaan kondom Pengamatan langsung pada penyuluhan kesehatan reproduksi menunjukkan adanya perubahan positif dalam sikap  terhadap penggunaan kondom.


Sebelum sesi ini, banyak remaja menyatakan penolakan terhadap penggunaan kondom karena alasan budaya atau ketidaknyamanan. Namun, setelah diskusi dan edukasi menyeluruh mengenai manfaat kondom dalam mencegah infeksi menular seksual dan kehamilan remaja, banyak remaja yang mempunyai sikap  lebih positif dan lebih bersedia  menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.


 Penurunan Angka Kehamilan Remaja Analisis data yang dilakukan setelah pelaksanaan program pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah menemukan bahwa angka kehamilan remaja di masyarakat mengalami penurunan yang signifikan.
Data menunjukkan bahwa setelah program dilaksanakan, angka kehamilan remaja mengalami penurunan sebesar 40%, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi mempunyai dampak positif dalam mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Opini: Pendidikan kesehatan reproduksi tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi tentang tubuh dan hubungan seksual, tetapi juga untuk membentuk kepribadian positif pada remaja.
Melalui pendidikan kesehatan reproduksi, remaja dapat memperoleh pemahaman mengenai kesehatan reproduksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun