Mohon tunggu...
Dino Fitriza
Dino Fitriza Mohon Tunggu... profesional -

Simple and easy

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanasan Global dan Perubahan Keseimbangan Alam Mempengaruhi Wajah Bumi Saat Ini dan Masa Depan

31 Agustus 2014   22:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:59 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pendahuluan

Pemanasan global telah menjadi isu penting dalam kehidupan manusia saat ini. Sejak terjadinya revolusi industri sekitar abad ke-18, terjadi peningkatan produksi, mekanisasi pekerjaan, penggunaan mesin-mesin produksi, meningkatnya konsumsi bahan bakar fosil, berkurangnya hutan di seluruh dunia (akibat permintaan bahan baku dari hutan, pertambangan, dan kebutuhan akan tempat tinggal sehingga terjadi pembukaan lahan baru). Sejak Revolusi Industri, peningkatan polusi akibat industri di seluruh dunia meningkat secara signifikan. Semua hal ini disadari atau tidak telah membawa dampak yang sangat buruk untuk kehidupan di bumi saat ini dan masa yang akan datang.

Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh masuknya pencemar udara ke dalam udara baik disengaja atau tidak melalui aktivitas manusia ataupun dari alam. Pencemar udara secara umum dapat dibedakan menjadi :

1. Pencemar Primer, yaitu senyawa kimia berbahaya yang langsung masuk ke atmosfer contoh : CO2, CO, NOx ,S0x, Partikulat Hidrokarbon.

2. Pencemar Sekunder, yaitu senyawa kimia berbahaya yang terbentuk dari senyawa lain yang telah dilepas ke Atmosfer, contoh : Ozon, Sulfur Trioksida.

Pencemar (polutan) udara ini dipercaya sebagai penyebab utama menurunnya kualitas udara yang kita hirup. Polutan ini memberikan efek yang merugikan bagi kehidupan di bumi, diantaranya : Mengganggu kesehatan manusia, terutama pernafasan; korosi logam; hujan asam; mengganggu pertumbuhan tumbuhan; perubahan iklim; mengganggu pertumbuhan hewan; dan efek lainnya. Untuk memudahkan membayangkan efek yang akan terjadi jika pencemar udara terus mengisi atmosfer kita, cukup dengan membayangkan kita berada di dalam sebuah ruangan parkir tanah (Basement) yang tidak memiliki ventilasi udara dan dipenuhi oleh mobil yang mesinnya sedang dinyalakan. Udara di dalamnya terasa sesak bukan?

Diantara sekian banyak pencemar udara yang ada, akan dibahas lebih mendalam tentang pemanasan Global, penyebabnya, dampaknya terhadap kehidupan di bumi, dan kemungkinan penanganannya yang mungkin kita lakukan demi terciptanya suatu kehidupan yang lebih baik untuk masa kini dan masa mendatang sesuai dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Gas CO2 Sebagai Pencemar Penyebab Perubahan Iklim

Perubahan iklim disebabkan oleh gas CO2, Methane, dan NOx. Gas CO2 dipercaya sebagai penyebab utama terjadinya efek rumah kaca. Pada 1958, konsentrasi CO2 mencapai 315 ppm, sedangkan saat ini telah lebih dari 375 ppm. Gas CO2, terutama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dari Industri atau kendaraan bermotor, letusan gunung berapi. Penebangan hutan karena penambangan, pengambilan kayu, atau pembukaan lahan baru, telah memperburuk tingkat pencemaran CO2 di bumi. CO2 di atmosfer dalam jumlah berlebih dapat membuat sebuah selubung khayal di lapisan troposfer pada atmosfer yang berlaku seakan-akan seperti sebuah kaca. Kaca ini dapat meloloskan sinar Inframerah yang dapat memanaskan bumi akan tetapi tidak dapat meloloskan udara panas yang terperangkap di dalam selubung tadi. Selubung CO2 ini seakan-akan menangkap panas dari bumi yang seharusnya diteruskan keluar dari atmosfer bumi. Perumpamaan yang dapat menerangkan fenomena ini ialah seakan-akan kita berada di dalam sebuah rnobil dengan kaca mobil tertutup rapat, AC mobil tidak dinyalakan, pada suatu siang yang panas terik. Panas matahari dapat masuk ke dalam mobil melalui radiasi; tetapi panas tersebut tidak dapat keluar dari mobil, karena terperangkap di dalam mobil.

Meningkatnya Gas CO2 selama abad ke-20

Setelah Revolusi Industri di abad ke-18, terjadi mekanisasi dan efisiensi pekerjaan dengan menggunakan mesin-mesin. Sejak minyak bumi ditemukan pada 1859, manusia telah menyadari potensi yang luar biasa dari cairan ini. Hingga saat ini minyak bumi masih menjadi sumber energi paling penting dalam peradaban manusia. Permintaan akan minyak bumi terus meningkat.

Pada abad ke-19 mulai dikenal industri dengan mengunakan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi. Setelah masa ini, perekonomian dunia mulai membaik, kesejahteraan meningkat, populasi manusia meningkat, kebutuhan dan keinginan manusia bertambah. Banyak perusahaan industri yang mulai tumbuh menyaingi perusahaan-perusahaan pertanian milik tuan-tuan tanah pada zaman itu. Penemuan Mobil tahun 1887 oleh Gottlich Daimler memulai era baru manusia dalam bertransportasi. Mobil dan kendaraan bermotor diseluruh dunia pada saat ini disinyalir sebagai sumber utama gas CO2 di atmosfer.

Revolusi Industri telah tercatat dalam sejarah sebagai salah satu peristiwa penting yang telah mengubah kehidupan manusia. Sejak revolusi Industri, terjadi perubaban dalam perilaku manusia dalam berproduksi. Keberadaan mesin menjadi begitu penting. Memasuki abad ke-20, para ilmuwan menyadari manfaat dan kegunaan minyak bumi dan batu bara sebagai bahan bakar mesin yang paling efektif. Sejak saat itu, Penambangan minyak bumi dan batu bara menjadi penting untuk kelangsungan produksi. Pada abad ke-20 kondisi perekonomian, kesehatan, nutrisi masyarakat dunia membaik. Akibatnya, selama 150 tahun terakhir terjadi ledakan jumlah penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2000 saja, penduduk dunia diperkirakan mencapai lebih dari 6,5 milyar jiwa. Saat ini jumlah penduduk Bumi telah mencapai lebih dari 7 Milyar. Seiring dengan itu, terjadi peningkatan kebutuhan akan ruang untuk tempat tinggal, makanan, dan energi. Eksploitasi sumber daya alam makin meningkat. Populasi yang lebih besar menuntut produksi yang tinggi dan kebutuhan lahan yang lebih besar. Produksi yang tinggi membutuhkan energi yang besar pula. Energi yang besar memberikan dampak berupa polusi yang lebih besar pula. Prinsipnya, untuk mendapatkan suatu energi maka diperlukan energi pula. Selain itu, penebangan hutan sering terjadi untuk memenuhi kebutuhan lahan, kayu, dan sumber daya lainnya. Ketersediaan air bersih menurun. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) meningkat sebagai efek samping eksploitasi sumber daya dalam proses produksi. Karena, semua yang telah dibuang masih akan ada di sekitar kita, tidak ada yang hilang.

Selama satu abad terakhir, manusia terus menerus menebang hutan, membakar bahan bakar fosil, menyebabkan masuknya CO2 dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer melebihi kecepatan bumi menguraikannya. Level CO2 di atmosfer saat ini lebih tinggi daripada ribuan tahun yang lalu. Tekanan yang teramat besar terhadap lingkungan. Semua hal ini telah membawa perubahan lingkungan secara global.

Pertanda dari Bumi Mengenai Adanya Pencemaran

Pencemaran CO2 telah menyebabkan terjadinya pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan Iklim dunia. Hal-hal yang biasanya terjadi selama masa geologis yang beribu-ribu tahun lamanya sekarang terjadi dalam waktu yang singkat. Dalam waktu 150 tahun terakhir telah terjadi perubahan signifikan dalam iklim dan cuaca di bumi. Saat ini, pemanasan dunia terus berlangsung dan terjadi dengan sangat cepat. Permodelan cuaca komputer menunjukkan semakin seringnya terjadi bencana alam yang terjadi karena dipengaruhi cuaca dan iklim.

Suhu bumi naik lebih dari 1°F selama satu abad terakhir. Akibatnya, es di kutub mencair, permukaan air laut naik, sungai mengering. Manusia, hewan dan tumbuhan menderita karenanya.

Lautan merupakan pusat penyerapan CO2. Data dari Bermudan Monitoring Programs menunjukkan konsentrasi CO2 pada permukaan air laut meningkat pada kadar yang sama dengan peningkatan pada atmosfer. Pada air laut dengan kedalaman 250 - 450 meter, konsentrasi CO2 meningkat hampir dua kali lipat daripada permukaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun