Cara dalam memangani perlindungan lahan pada perkebunan sawit disini adalah para pengelola mendampingi langsung para pekerja sehingga yang dikerjakan tidak salah atau melenceng dengan standart yang sudah ada pada perkebunan sawit ini.Para pengelola dan pekerja melakukan pembersihan lahan dan pembasmian terhadap hama yang akan berdampak pada hasil panen dan juga tumbuh-tumbuhan seperti tanaman tanaman obat.
5. Peran teknologi pada perkebunan sawit dalam praktik keberlanjutan
Pada perkebunan sawit ini teknologi berperan dalam proses perawatan seperti pemupukan dikarenakan ada metode baru dan jenis pupuk maka bisa menggunakan teknologi. Namun pada proses pembersihan gulma, penunasan dan pemanenan tidak menggunakan teknologi melainkan masih menggunakan cara tradisional atau manual.
6. Regulasi lingkungan yang ada pada perkebunan sawit
Regulasi di perkebunan sawit ini adalah selalu menekankan pada kebersihan, dikarenakan pada perkebunan ini mengejar produksi yang tinngi maka harus mengupayakan menjaga kebersihan sehingga target prduksi tersebut dapat tercapai.
KESIMPULAN
Ekosistem darat yang kami temukan di lokasi tersebut ada yang berdampak positif dan juga negatif terhadap kualitas panen sawit yang ada di lokasi tersebut kami juga menghimbau kepada narasumber dan pengelola untuk tetap mempertahankan ekosistem dengan semaksimal mungkin, narsumber memiliki jawaban yang cukup memuaskan dan juga setuju terhadap masukan dan himbauan yang kami berikan. Kontribusi pengelola sawit terhadap kebrlanjutan yang kami dapatkan mereka tetap menjaga lingkungan dengan melakukan pembersihan lahan dengan rutin untuk menjaga kualitas ekosistem yang ada di lokasi tersebut.
SARAN
       Harapan kami kepada pengelola, kiranya pengelola dapat terus memepertahankan ekosistem yang ada di perkebunan sawit tersebut untuk keberlanjutan dan kebaikan bersama dalam menjaga dan melestarikan bumi yang sudah di tetapkan oleh pemerintah dunia dalam mempertahankan kesehatan bumi, sesuai dengan 17 SDGs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H