Mohon tunggu...
Aldiano Majid
Aldiano Majid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sesosok mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga | Berjuang untuk meraih kesuksesan dengan cara yang benar dan tepat | @dinoaldiano

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Fanatisme Terhadap Barang Ber-Branded yang Menjamur”

7 Januari 2013   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan sosial selalu berkembang dalam masyarakat, keinginan setiap orang untuk dilihat, diperhatikan orang lain, tidak diremehkan, penganggapan seseorang terhadap kelas sosial yang semakin naik mendukung seseorang dalam kehidupannya untuk memperhatikan fashion. Fashion merupakan bagian dari gaya hidup seseorang salah satu bentuk untuk mengekspresikan diri. Gaya hiduplah yang lama-kelamaan menjadi budaya modern dalam era globalisasi seperti saat ini dalam kehidupan di masyarakat

Fashion dalam kehidupan masyarakat berkembang pesat saat fenomena gaya hidup dimasyarakat Indonesia tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan tranformasi kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan bergaya semacam Shopping Mall, industri waktu luang, industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, gencarnya iklan barang super mewah dan liburan wisata ke luar negeri, fast food, telepon selular (HP), serta serbuan gaya hidup lewat industri iklan dan televisi yang sudah sampai ruang-ruang pribadi seseorang dan tentunya mengenai kegandrungan terhadap merek asing.

Seseorang dapat menjunjung tinggi fashion yang dinilai sebagai bentuk kepribadian seseorang, begitu pentingnya fashion dapat membuat orang malu keluar dari rumah tanpa berpenampilan menarik, baik, rapi. Penampilan yang rapi, baik, menarik itu saja tidak cukup. Ketika orang ingin dianggap dalam level kelas sosial yang lebih tinggi membutuhkan  barang-barang yang bermerk atau branded. Ketika sudah menggunakan barang-barang yang bermerek atau branded mereka akan lebih percaya diri dalam berpenampilan dan bergaul dengan orang-orang. Selain itu mereka yang begitu memperhatikan fashion atau cara berpakaian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk hanya sekedar untuk bersiap-siap supaya berpenampilan menarik, khusunya kaum wanita yang merias diri harus memperhatikan kecocokan satu sama lain dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Barang bermerek atau branded sebagai tujuan akhir oleh orang-orang yang fashionable yang begitu memperhatikan penampilan. Karena ketika memiliki barang-barang atau produk yang bermerk dalam skala Internasional dengan harga mahal, mereka akan merasa puas. Mereka dapat berusaha bagaimanapun caranya untuk memperoleh barang tersebut. Keuangan akan menjadi kendala utama bagi para penggemar fashion, ketika uang menipis dan keinginan untuk memiliki barang bermerk mereka dapat mengupayakan berbagai cara, salah satunya dengan meminjam uang dari teman. Selain itu untuk menunjang penampilan dengan dana yang sedikit dengan keinginan penggunaan barang-barang branded tidak sedikit yang lebih memilih barang-barang tiruannya dengan harga yang bisa dijangkau. Walaupun tingkat percaya diri yang lebih akan dirasakan ketika menggunakan barang asli.

Sebenarnya fashion sebagai gaya hidup tidak menjadi masalah dalam kehidupan. Karena memang yang terjadi dalam kehidupan dimasyarakat penilaian orang untuk pertama kali adalah dari cara berpakaian, karena cara berpakaian menunjukkan identitas orang tersebut. Namun penggunaan produk yang memiliki brand dalam masyarakat yang memiliki kondisi keuangan yang tidak berlebih untuk membeli barang-barang branded sebaiknya tidak perlu memaksakan diri untuk memilikinya. Karena banyak dijual barang dengan kualitas bagus dan terjangkau tanpa barang itu memiliki brand yang sudah dikenal. Selain itu brand hanyalah lebel pada sebuah produk, ketika brand sudah dikenal dikancah luar ataupun dalam negeri memiliki harga tersendiri terhadap brand itu sendiri. Untuk itu supaya tetap mendapatkan penampilan yang menarik tidak perlu sesuatu yang mahal dan sudah dikenal, cukup dengan barang kulitas barang yang baik.

Dan untuk mendapatkan kualitas baik tidak lah mahal, semua hanya memerlukan keahlian kita memilih dimana tempat yang murah dan bagaimana kita pintar-pintarnya mencocokkan suatu pakaian pada diri kita. Setelah itu, minta lah pendapat seseorang terhadap pilihan kita apakah cocok dengan kita atu tidak, karena dengan meminta bantuan orang lain untuk menilai diri kita sangatlah membantu guna memberikan tampilan terbaik terhadap cara fashion kita. Mengapa orang lain, karena orang lain lah yang melihat penampilan kita, namun juga tidak lupa paskan semua itu dengan kenyamanan berpakaian kita.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun