Mohon tunggu...
Dinny Noer s
Dinny Noer s Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswi Iain Ponorogo semester 3 jurusan PGMI

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Psikologi Pendidikan untuk Memahami Gaya Belajar Siswa

2 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan Psikologi Pendidikan untuk Memahami Gaya Belajar Siswa

Dalam dunia pendidikan, memahami bagaimana siswa belajar adalah salah satu kunci keberhasilan pembelajaran. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kepribadian, lingkungan, dan pengalaman sebelumnya. Psikologi pendidikan, sebagai cabang ilmu yang mempelajari proses belajar dan perilaku manusia dalam konteks pendidikan, menawarkan berbagai pendekatan untuk memahami gaya belajar siswa. Gaya belajar merujuk pada cara seseorang menyerap, memproses, dan menyimpan informasi. Tiga gaya belajar yang paling umum dikenal adalah visual, auditorial, dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami informasi melalui gambar, diagram, dan visualisasi. Siswa dengan preferensi auditorial cenderung lebih mudah memahami materi melalui pendengaran, seperti ceramah atau diskusi, sementara siswa dengan gaya kinestetik lebih suka belajar melalui praktik langsung dan aktivitas fisik. Setiap individu mungkin memiliki kombinasi gaya belajar ini, meskipun biasanya ada satu gaya yang lebih dominan.

Psikologi pendidikan memberikan kerangka kerja yang dapat digunakan guru untuk mengenali dan memanfaatkan gaya belajar siswa. Salah satu pendekatannya adalah observasi perilaku, di mana guru dapat melihat bagaimana siswa merespons metode pembelajaran tertentu. Misalnya, siswa yang sering menggambar saat belajar mungkin memiliki kecenderungan visual, sementara siswa yang aktif bergerak lebih cocok dengan pendekatan kinestetik. Selain itu, penilaian psikologis seperti VARK Questionnaire dapat digunakan untuk mengidentifikasi preferensi belajar siswa. Tes ini membantu guru memahami kebutuhan individu siswa secara lebih mendalam. Pendekatan lain adalah teori kecerdasan ganda dari Howard Gardner, yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki berbagai jenis kecerdasan, seperti linguistik, logis-matematis, musikal, dan kinestetik. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk mengaitkan gaya belajar dengan potensi kecerdasan siswa. Psikologi pendidikan juga menekankan pentingnya diferensiasi pengajaran, di mana guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan materi dalam berbagai format, seperti video, diskusi kelompok, atau proyek praktis.

Pemahaman terhadap gaya belajar siswa memiliki dampak yang signifikan, antara lain meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan hasil pembelajaran, dan mengurangi stres belajar. Ketika siswa belajar sesuai gaya mereka, mereka merasa lebih nyaman dan termotivasi. Pendekatan yang sesuai juga membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan mengurangi tekanan yang dirasakan siswa saat mempelajari materi sulit.

Pendekatan psikologi pendidikan memainkan peran penting dalam memahami gaya belajar siswa. Dengan mengenali preferensi belajar mereka, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil akademik tetapi juga membantu siswa berkembang secara holistik. Dalam konteks pendidikan modern, pemahaman gaya belajar adalah langkah awal menuju pembelajaran yang inklusif dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun