Mohon tunggu...
Dinni Andiyani
Dinni Andiyani Mohon Tunggu... Penulis - menulis

cita cita

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengertian Framing, Tujuan, dan Cara Penggunaannya

12 Desember 2022   11:04 Diperbarui: 12 Desember 2022   11:37 11349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Framing merupakan sebuah pembingkaian pada suatu peristiwa. Bisa dikatakan, bahwa pembingkaian bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang berguna untuk wartawan atau media massa untuk menyeleksi isu serta menuliskan sebuah berita. Analisis framing adalah sebuah analisis wawancara versi baru, untuk menganalisis teks media. Tujuan dari munculnya pembingkaian adalah untuk mengumpulkan informasi-informasi terkait media massa atau menyatukan setiap masalah-masalah yang terjadi pada media yang akan dianalisis. Manfaat dari framing adalah sebagai sarana untuk menggali setiap informasi yang ada didalam pembingkaian tersebut, untuk membuat seseorang lebih ingin tahu tentang pembingkaian, ketertarikan pada apa yang tidak terlihat bisa jadi sama besarnya dengan apa yang kita lihat.

Konsep analisis farming pertama kali dikenalkan oleh Erving Goffman (1974) lewat bukunya yang berjudul Frame Analysis: An Essay on The Organization of Experience. Menurut Erving, analisis framing ialah suatu definisi pada situasi yang didirikan oleh prinsip-prinsip sebuah organisasi yang mengatur suatu kejadian serta keterlibatan subjektivitas yang kita miliki.

Contoh framing di media massa misalnya pada twitter, menginformasikan terkait hal-hal mengenai kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Selain di TV, banyak sekali kejadian-kejadian yang diinformasikan didalam media massa lainnya seperti pada facebook, Instagram maupun twitter. Contoh informasi yang terdapat pada twitter salah satunya ialah, menginformasikan terkait serangkaian fenomena alam seperti, gempa bumi yang terjadi belakangan ini. Tujuan diinformasikannya suatu kejadian didalam media massa, ialah agar para warga di media social bisa antisipasi atau waspada. Tujuan lainnya adalah, karena zaman sekarang, orang-orang jarang sekali melihat berita yang terdapat di TV. Itu sebabnya, selama ada media elektronik lainnya, alat elektronik seperti handphone pun bisa dijadikan sebagai alat pencari informasi.

Cara menggunakan alat komunikasi seperti handphone tersebut sangatlah mudah, simple serta canggih. Ketika didalam handphone terdapat media massa seperti twitter, Instagram dan facebook, kita dapat dengan mudah mencari informasi yang telah dikumpulkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun