Mohon tunggu...
Dinni Andiyani
Dinni Andiyani Mohon Tunggu... Penulis - menulis

cita cita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyaknya Perempuan yang Menggantikan Posisi Laki-laki

18 Oktober 2022   00:14 Diperbarui: 18 Oktober 2022   00:18 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perempuan merdeka yang memiliki sebuah judul, yaitu "Banyaknya Perempuan yang Bekerja Menggantikan Posisi Laki-laki".  Dimana pada judul tersebut, mengandung banyak sekali artian atau masalah yang sangat penting untuk dianalisis ataupun dibahas lebih dalam mengenai masalah-masalah itu sendiri. Salah satu contoh masalah dari sebelum perempuan menjadi merdeka ialah, para perempuan biasanya lebih cenderung mementingkan tugasnya dirumah sebagai ibu rumah tangga daripada pendidikannya dan banyak perempuan yang lebih mengandalkan suaminya untuk bekerja ketimbang mengandalkan diri sendiri untuk melangkah maju, agar bisa memerdekakan dirinya sendiri.

Adanya perempuan merdeka, sangatlah bermanfaat bagi para perempuan, agar mereka bisa memiliki pengetahuan yang luas dengan memasukan dirinya ke dalam dunia yang belum pernah mereka rasakan. Alasan lainnya, agar para laki-laki tidak lagi memandang rendah seorang perempuan dan lain-lain. Tujuan dari perempuan merdeka adalah, umtuk memerdekakan seorang perempuan, agar posisi mereka tidak lagi diinjak-injak oleh laki-laki. Dan laki-laki pun tidak dapat merendahkan lagi seorang perempuan. Ada pula fungsi dari perempuan merdeka, salah satunya ialah, para perempuan dapat berguna untuk berpartisipasi dalam suatu organisasi dan agar perempuan tidak menjadi beban bagi keluarganya, terutama bagi suaminya. Sama seperti hal nya yang dilakukan laki-laki, para derajat perempuan, akan sama rata dengan derajat laki-laki. Namun derajat perempuan akan lebih tinggi dari laki-laki. Kodrat perempuan juga sebenarnya lebih tinggi dari laki-laki. Namun sebenarnya, kodrat perempuan dan laki-laki itu sama rata, dan lainnya. Pengertian dari perempuan merdeka itu sendiri adalah, seorang perempuan dikatakan merdeka apabila dirinya bisa mengambil keputusan sendiri, ataupun berusaha berjuang sendiri untuk membebaskan diri dari berbagai kekerasan, serta bebas berpartisipasi dalam pembangunan.

Berdasarkan presiksi Badan Pusat Statistik(BPS) tahun 2015 lalu, populasi indonesia pada tahun 2018 mencapai tak kurang dari 264,2 juta jiwa atau 50,2% adalah laki-laki. Sementara itu, 131,5 juta jiwa atau 49,8% adalah perempuan. Sedangkan Indeks Pembangunan Gender(IPG) indonesia diketahui mengalami kenaikan dari 90,82 pada 2016 menjadi 90,99% pada tahun 2018.

Dalam perempuan merdeka, banyak sekali para perempuan yang menggantikan posisi laki-laki. Sebagai contoh, para perempuan mulai bisa melakukan apa yang dilakukan oleh laki-laki. Dimana Kevin Lilliana berpendapat bahwa, perempuan merdeka adalah ketika perempuan bertanggung jawab atas kodrat yang dimilikinya. Tetapi ada ruang untuk dirinya berekspresi dan juga berkarya. Kevin berpendapat bahwa, perempuan juga tentu harus memiliki ruang untuk berekspresi, agar para perempuan bisa mewujudkan hal yang sangat diminatinya dan agar mereka juga bisa memiliki pendidikan yang setara dengan laki-laki untuk mempertahankan kodrat yang ada pada diri mereka.

Diera modern ini, banyak sekali perempuan yang mulai bekerja menggantikan posisi laki-laki. Dimana pada saat zaman belum berkembang, banyak sekali perempuan yang tidak berpendidikan, tidak diperbolehkan untuk bekerja bahkan, perempuan lebih memikirkan pekerjaan rumah mereka dari pada pendidikan yang harus mereka ambil. Karena pada saat itu, perempuan lebih mendahulukan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus dapur dibanding memikirkan pendidikannya untuk menggapai suatu karir yang diinginkannya atau yang diminatinya. Berbanding terbalik dengan laki-laki. Dimana pada zaman dulu, mereka lebih banyak bekerja untuk mencari nafkah. Namun diera modern ini, sebagian besar laki-laki malah menggantikan posisi perempuan. Dimana mereka bekerja sebagai pengurus rumah tangga.

Pada artikel yang bertema perempuan merdeka ini, membahas mengenai masalah peran perempuan didalam suatu rumah tangga atau mengenai suatu hal yang berkaitan dengan kodrat atau kedudukannya sebagai perempuan. Dalam artikel ini, para perempuan sering kali direndahkan atau pun diremehkan kemampuannya. Banyak sekali para perempuan yang selalu dianggap beban dalam lingkungan berkeluarga, sehingga mereka sangat sulit untuk membela dirinya sendiri. Pada akhirnya mereka malah ditindas atau pun diremehkan. Pada artikel bertema perempuan merdeka ini, para perempuan mulai bisa menunjukan jati dirinya dan berusaha agar tidak selalu direndahkan ataupun ditindas.

Dengan adanya perempuan merdeka, para perempuan mulai bisa berusaha untuk tidak dianggap beban oleh kaum laki-laki. Mereka mulai berusaha, dengan usahanya sendiri, agar bisa mempertahankan kodratnya sebagai perempuan, agar perempuan bisa menyamaratakan suatu hal yang dilakukan oleh laki-laki. Salah satu contohnya ialah, para perempuan mulai bisa menggantikan posisi laki-laki. Dimana para perempuan mulai bisa bekerja untuk menghidupi keluarganya, mereka mulai bisa mencari pekerjaan seperti layaknya laki-laki dan mereka juga mulai bisa berpartisipasi ke dalam suatu organisasi, agar dirinya bisa menjadi berguna diluar sana.

Seiring berjalannya waktu, perempuan akan bangkit dan akan membuktikan suatu keberhasilannya dalam bekerja. Bahwasannya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawanan perempuan-perempuan indonesia, khususnya mereka tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap sebuah pembangunan. Salah satu contoh dari peran perempuan didalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yaitu:

Disektor perikanan, data koalisi rakyat untuk keadilan perikanan (Kiara:2015) menyebutkan bahwa, perempuan mengerjakan 70% pekerjaan produksi perikanan dengan waktu 17 jam. Mulai dari menyiapkan bahan bakar, perbaikan alat penangkap ikan dan memasak bahan makanan untuk nelayan laki-laki. Setelah ikan tiba di dermaga, perempuan kemudian berperan sebagai penjual atau pengupas kerang. Mereka juga ahli dalam, mengolah ikan menjadi makanan cepat saji seperti tekwan, sambal atau pun kerupuk. Sehingga harga jual produk ikan menjadi naik.

Itulah mengapa, perempuan bisa dikatakan merdeka. Karena mereka berusaha keras, agar diri mereka bisa berguna bagi masyarakat dan tidak bisa sembarangan lagi diremehkan oleh laki-laki sesuka hati mereka. Dengan adanya perempuan merdeka, kini para perempuan bisa mengerjakan semua tugas yang biasa dikerjakan oleh para laki-laki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun