Sekarang, permintaan Seerat telah sampai ke PM Modi yang mengarahkan sekolah untuk memulai pekerjaannya yang terhenti. Videonya mendorong Direktur Pendidikan Sekolah, Jammu, Ravi Shankar Sharma, untuk mengunjungi sekolah negeri yang terletak di blok Lohai-Malhar yang terpencil itu.
Mencatat permintaannya, administrasi J&K segera bertindak untuk memperbaiki kondisi sekolah.
"Sebuah proyek senilai Rs 91 lakh [Rp 1,6 miliar] disetujui untuk meningkatkan sekolah dengan jalur modern, tetapi pekerjaan itu terhenti karena beberapa masalah terkait persetujuan administratif. Sekarang telah diselesaikan," tutur Ravi kepada portal berita News Bharati baru-baru ini.
Gembira atas tanggapan cepat terhadap video permohonannya, Seerat menungkapkan bahwa ia sangat senang.
"Saya membuat video untuk menyampaikan kondisi sekolah saya kepada Perdana Menteri. Saya senang sekolah kami sekarang sedang dipercantik," kata Seerat kepada surat kabar Hindustan Times akhir-akhir ini.
Dalam video berdurasi 4,5 menit tersebut, Seerat berkeliling melihat sekolah yang terlihat berantakan dan tidak memiliki fasilitas dasar seperti bangku, toilet yang berfungsi, atau ruang kelas yang layak.
Video tersebut telah diposting oleh saluran lokal di Facebook, dan sejak itu menjadi viral.
"Please Modi-ji, ek achhi si school banwa do na [Tolong Modi-ji, dirikan sekolah yang bagus untuk kami]. Modi-ji, aap poore desh ki sunte ho. Meri bhi sun lo aur achha sa humara yeh school banwa do. Bilkul sundar sa school bana do taaki humein niche na baithna padhe. Taaki Mamma na mare. Taaki achhe se padhai karein. Humara school please achhe se banwa do [Modi-ji, dengarkan semua warga negara. Tolong dengarkan saya juga dan bangun sekolah yang bagus untuk kami. Sekolah harus sedemikian rupa sehingga kami tidak harus duduk di lantai. Sehingga ibu saya tidak memarahi atau mencambuk saya. Agar kami semua bisa belajar dengan baik. Tolong buatkan sekolah yang bagus untuk kami]," kata Seerat dalam video tersebut.
Seerat mungkin adalah seorang gadis kecil dari desa terpencil, tetapi ia berani menyampaikan masalah sekolahnya kepada Perdana Menteri Modi.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.