Oleh Dinda Annisa
Wanita di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, telah menjadi simbol kesuksesan dan menciptakan babak baru dalam sejarah wilayah Himalaya.
Skema berorientasi perempuan yang dicanangkan pemerintah pasca pencabutan Pasal 370 tahun 2019 telah menempatkan mereka pada jalur kemandirian dan merdeka.
Pada tanggal 8 Maret tahun ini, pemerintah J&K beserta rakyatnya merayakan Hari Perempuan Internasional dengan seminar dan program penanaman pohon. Dengan komitmen baru untuk memberdayakan perempuan, pemerintah J&K telah membantu perempuan untuk menjadi pengusaha sukses dengan berbagai pelatihan serta bantuan keuangan.
Menurut portal berita newsonair.com, pemerintah J&K merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret dengan cara yang unik. Mereka menyelenggarakan program perkebunan dengan tema Ped Lagao Beti Ke Naam (Menanam Pohon di Bawah Nama Anak Perempuan). Inisiatif ini melibatkan 300 wanita dan anak perempuan dalam penghijauan, konservasi lingkungan dan menciptakan kesadaran. Lebih dari 1,000 bibit dari berbagai spesies ditanam di sepanjang National Highway Ring Road NH-44 di Chak Avtara Panchayat, sub-distrik Bishnah, distrik Jammu.
Di Kashmir, menurut situs berita gulistannewstv.com, surat kabar mingguan terkemuka Kashmir News Kashmir pada tangggl 8 Maret menyelenggarakan program Hari Perempuan Internasional dengan topik "Isu dan Aspirasi perempuan" di Hotel Downtown di Srinagar. Orang-orang terkenal dari berbagai lapisan masyarakat turut berpartisipasi dalam program ini.
"Ditekankan bahwa realitas terkait wanita di Jammu dan Kashmir adalah campuran, dengan kekerasan dalam rumah tangga menjadi sisi negatif terbesar dan wanita unggul dalam pendidikan serta ujian kompetitif adalah perkembangan positif," lapor gulistannewstv.com.
Setelah tahun 2019, Self Help Groups (SHG) telah menjadi simbol kekuatan perempuan di J&K. Saat ini, ada lebih dari 56.000 SHG di J&K dan sebanyak 500.000 wanita telah tergabung dalam grup ini.
Menurut angka resmi, sekitar 55 persen panchayat gram telah tercakup dalam SHG perempuan di J&K dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mencapai target yang mencakup 100% lembaga-lembaga akar rumput. Wanita memainkan peran utama dalam mengubah ekonomi daerah pedesaan di J&K.