Oleh Dinda Annisa
Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, telah menyaksikan tren baru selama dua tahun terakhir. Para pemudanya telah menjadi 'Agripreneurs' dengan bantuan dari pemerintah.
Pemerintah J&K telah mengambil langkah-langkah inovatif dan keputusan kebijakan untuk meningkatkan pendapatan petani serta mendorong pemuda untuk menjadi Agripreneurs, lapor surat kabar The Telegraph Online beberapa waktu lalu.
"Selama dua tahun terakhir, pemerintah telah beralih ke sistem pertanian yang lebih baik di jalur ilmiah dan kebijakan berorientasi pasar untuk menjadikan pertanian dan sektor terkait sebagai kegiatan ekonomi yang berkelanjutan serta menguntungkan," kata juru bicara resmi kepada The Telegraph Online.
Menurut kantor berita ANI , pemerintah memiliki beberapa skema dan reformasi yang berpusat pada petani untuk mendukung petani dan membangun kembali sistem pertanian secara ilmiah, melestarikan tanah dan air tanah sekaligus meningkatkan hasil panen.
Saat ini J&K menempati urutan ketiga dalam daftar lima negara bagian teratas berdasarkan pendapatan petani di India.
"J&K memiliki potensi tak terbatas di bidang pertanian dan upaya bersama oleh pemerintah telah membuka pintu peluang bagi petani kecil dan marjinal. Belum pernah sebelumnya investasi perkebunan dengan kepadatan tinggi di industri berbasis pertanian terjadi dengan kecepatan seperti yang disaksikan dalam dua tahun terakhir," kata juru bicara itu kepada The Telegraph Online.
Tahun lalu, Letnan Gubernur J&K Manoj Sinha mempromosikan peningkatan area di bawah pertanian alami, memberikan dorongan bagi pertanian organik.
Ia mengatakan bahwa pertanian alami dan organik dapat secara efektif mengatasi tantangan perubahan iklim dan degradasi tanah. Dengan memperluas bantuan keuangan dan dukungan teknologi serta pemasaran kepada petani kecil dan marjinal di sektor ini, ekosistem pertanian organik yang kuat dapat dibudidayakan.