Oleh Dinda Annisa
Ruang angkasa telah menjadi arena baru bagi bisnis dengan lebih banyak peluang dalam tenaga surya berbasis ruang angkasa, penambangan bulan/asteroid, logistik/kargo ruang angkasa, pariwisata ruang angkasa, perjalanan roket antarkota, serta penelitian dan pengembangan juga konstruksi mikrogravitasi.
Menurut Citibank, penurunan lebih lanjut dalam biaya akses ruang angkasa akan menciptakan lebih banyak peluang untuk ekspansi dan inovasi teknologi, sehingga membuka lebih banyak layanan dari orbit seperti broadband satelit dan manufaktur.
Kemajuan teknologi dan penurunan biaya telah menarik lebih banyak investasi swasta. Misalnya, tahun lalu, perusahaan swasta telah menginvestasikan AS$14,5 miliar di industri luar angkasa.
"Industri luar angkasa global saat ini menghasilkan pendapatan hampir $400 miliar. Angka ini diproyeksikan tumbuh menjadi lebih dari $1 triliun pada tahun 2040 dan $2,7 triliun pada tahun 2050. Pertumbuhan ini akan didorong oleh meningkatnya permintaan untuk teknologi otomasi baru dan miniaturisasi, yang menghasilkan manfaat biaya, waktu dan kualitas," tulis PS Raghavan, mantan diplomat top India, tulis pekan lalu di situs web kantor berita Trend Azerbaijan, trend.az.
"Teknologi luar angkasa sudah dapat diakses secara luas, dan versi yang lebih canggih akan semakin memperluas jangkauannya, karena jaringan generasi baru dan layanan-layanan navigasi satelit yang lebih maju meningkatkan konektivitas dengan komunikasi yang lebih cepat dan gambar beresolusi tinggi. Selain SpaceX milik Elon Musk dan Blue Origin milik Jeff Bezos, industri luar angkasa swasta yang berkembang pesat telah muncul, menawarkan berbagai layanan luar angkasa."
Tetangga maritim dan mitra strategis kita, India, telah membuat langkah besar dalam eksplorasi ruang angkasa dengan mengirimkan tidak hanya satelit komersial, tetapi juga mengirim roket riset (probe) ke Bulan dan Mars dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini India sedang bekerja untuk mengirimkan probe ke planet Venus dalam waktu dekat.
Tahun ini India mungkin akan mengirim tiga astronot atau Gaganauts, termasuk seorang wanita, ke luar angkasa.
Dalam upaya untuk mengikuti tren global yang melibatkan sektor swasta dalam industri luar angkasa, Perdana Menteri India Narendra Modi telah meresmikan pada tanggal 11 Juni 2022 markas Pusat Promosi dan Otorisasi Antariksa Nasional India (IN-SPACe).