Oleh Dinda Annisa
Banyak orang di dunia tidak begitu tahu tentang Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan di India, dan wanita-wanitanya yang luar biasa.
Wanita Kashmir telah unggul dalam olahraga dengan memecahkan hambatan gender dan membawa kemenangan ke negaranya di arena internasional serta provinsi mereka. Koresponden olahraga Rising Kashmir Yaqoob Ali mewawancarai beberapa olahragawati terkemuka Kashmir sehubungan dengan Hari Perempuan Internasional pada bulan Maret tahun ini. Berikut beberapa kisah mereka. Ini adalah bagian pertama dari dua bagian.
Insha Bashir
Insha Bashir adalah seorang wanita Muslim Kashmir yang berusia 27 tahun dari desa Beerwah di Distrik Budgam di J&K.
Ia adalah orang yang paling malang. Insha adalah gadis normal yang sehat, yang menyukai kriket dan bola voli, sampai usia 14 tahun ketika ia didiagnosis menderita sakit maag yang menyebabkan pendarahan saat ia batuk. Itu adalah awal dari penderitaannya.
Pada usia 15 tahun, Insha jatuh dari balkon rumahnya setelah muntah darah dan kehilangan keseimbangan. Ia menjalani operasi sumsum tulang belakang, tetapi sia-sia. Insha tidak bisa berjalan dan hidupnya terikat pada kursi roda secara permanen. Ia pun merasa hancur.
Namun, semangatnya tidak berkurang. Ia belajar bola basket, yang menjadi bagian darinya seperti kursi roda. Bola basket merupakan olahraga yang didominasi oleh kaum pria.
"Menurutnya permainan ini sangat menarik dan ia didorong oleh antusiasme mewakili negara bagian Jammu & Kashmir, sehingga, ia memotivasi dan menginspirasi orang lain di lembah untuk mengatasi hambatan dan rintangan mereka dan melakukan kegiatan olahraga," tulis situs theoptimistcitizen.com beberapa waktu lalu.
"Ini adalah jalan saya yang memotivasi saya untuk membuktikan potensi saya kepada dunia. Insha sebagai olahraga memiliki peran besar dalam membuat saya kuat," kata Insha kepada theoptimistcitizen.com.