Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ASEAN Lebih Suka Menggunakan Dialog dalam Menghadapi China yang Agresif

2 Juli 2022   16:48 Diperbarui: 2 Juli 2022   16:52 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Ayjaz Wani | Sumber: CSEAS

Djibouti, Laos, Zambia dan Kirgistan memiliki utang ke China yang setara dengan setidaknya 20 persen dari PDB tahunan mereka.

Indonesia harus berhati-hati dalam mengambil pinjaman dari China

Menurut Veeramalla Anjaiah, peneliti senior di CSEAS, tidak ada negara di dunia ini yang tidak pernah makmur karena hubungannya dengan China.

China telah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia, kekuatan militer terkuat ketiga dan hegemoni global di abad ke-21. China menantang dominasi negara adidaya yang sudah ada, yaitu AS. Ia mengklaim lebih dari 90 persen LCS, termasuk bagian tertentu dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara. China memiliki masalah serius dengan Taiwan, Jepang, India, Australia dan negara-negara lain.

China telah membangun kekuatan militernya sejak tahun 1990-an. Selama enam tahun terakhir China telah menghabiskan lebih dari $1 triliun untuk militernya. Sekarang mereka membuat lebih banyak bom nuklir, rudal hipersonik dan kapal induk, mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik dan memicu perlombaan senjata di Asia. China telah mengancam, menggertak dan mengintimidasi banyak negara. China yang tegas juga mengancam Taiwan dengan intrusi udara setiap hari, mengerahkan kapal perang di dekat Taiwan.

"China merupakan ancaman besar bagi dunia," ujar Anjaiah.

Pemerintahan Komunis China yang berusia 101 tahun, jika terus berlanjut, akan menjadi ancaman besar bagi 1,45 miliar orang China di negaranya. Kebijakan represifnya juga akan menimbulkan bahaya besar bagi orang-orang di Hong Kong. Ambisi ekspansionisnya akan mengancam Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Indonesia.

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun