Mohon tunggu...
Dinna Alyanni643
Dinna Alyanni643 Mohon Tunggu... Guru - Seorang anak pedagang yang ingin mewujudkan cita-cita yang dianggap mustahil bagi sebagian orang.

Pantang untuk memikirkan hari esok karena lebih baik menikmati proses yang sedang di jalani dengan senang hati❤

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lirih Hati yang Sendu

4 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam sendu ku sendiri, menatap indahnya langit yang memukau ditambah dengan semilir angin dan gemuruh air yang berjatuhan diatas bebatuan, semua hal itu cukup membuat ku terpana pada dunia ini yang begitu damai jika dalam kesunyian tanpa banyaknya manusia yang munafik di sekelilingku, tapi untuk sekarang ini sudah tidak heran lagi dengan bermacam warna topeng yang dikenakan untuk memperlihatkan diri yang berbeda dengan sifat aslinya hanya untuk di senangi dan di akui oleh orang lain padahal itulah yang akan menjadi bibit kehancuran diri yang disebabkan oleh diri sendiri, itu sangat memprihatinkan bukan? Seiring dengan berjalannya waktu ditengah hiruk pikuknya hari yang ku lewati kini terlihat jelas bahwa manusia munafik itu mengincar dan selalu memfitnahku tiada hentinya hanya untuk menjadi orang yang pertama menyebarkan gosip di kampungku. Semua fitnah itu coba di abaikan supaya dalam hidup ini tidak terlalu sempit bagiku itu perlakuannya ya biarkan saja karena bagiku itu berita remeh yang tidak penting dan tidak akan membuat hidup saya hancur. Aku hanya bisa fokus pada masa depan yang sedang di rancang sedemikian rupa agar di masa depan nanti mental dan finansialku tidak berantakan dan hancur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun