Mohon tunggu...
Dinna Nur Hidayah
Dinna Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup untuk tumbuh tua dan mati muda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemungkinan Internasionalisasi Bahasa Jepang melalui Media Digital dan Budaya Populer

20 Juni 2024   22:50 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah alat perantara untuk melancarkan komunikasi antar sesama agar maksud dapat tersampaikan tanpa mengurangi makna dan perasaan yang ingin diutarakan. Tiap negara biasanya memiliki bahasa yang berbeda. Perbedaan bahasa antar negara menjadi penghambat untuk berhubungan seperti melakukan perdagangan, diplomasi, ataupun sekedar berinteraksi. Maka dari itu, diperlukan suatu bahasa untuk digunakan secara internasional sebagai pemecah dari hambatan tersebut. Sebuah bahasa bisa menjadi bahasa internasional karena berguna untuk kepentingan banyak orang dan negara dalam tingkat dunia. 

Saat ini, salah satu hal dari Jepang yang paling terpengaruh oleh media digital adalah budayanya. Budaya populer Jepang dimulai dari manga, anime, J-fashion, J-Pop sampai voice actor terbukti bertambah populer melalui media sosial. Tidak seperti sebelumnya, beberapa tahun terakhir budaya populer Jepang menjadi semakin mudah diakses oleh masyarakat di luar Jepang. Momentum yang tepat ini dimanfaatkan dengan baik dengan menjadikan budaya populer sebagai soft power Jepang dalam diplomasinya dengan negara lain. Budaya populer diterima dengan baik oleh masyarakat luar dan memberikan branding yang baik terhadap Jepang. Melalui kesuksesan diplomasi tersebut, bahasa Jepang turut mendapatkan eksposur yang cukup tinggi. Pengaruh budaya terhadap keinginan mempelajari bahasa Jepang sangat tinggi. Melalui sedikit pengamatan di lingkungan sekitar saya sendiri sebagai sebagai salah satu mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Jepang di Universitas Airlangga, kebanyakan dari mereka yang memilih program studi ini merupakan penikmat budaya populer jepang atau setidaknya memiliki ketertarikan pada suatu hal dari Jepang. Pengenalan Jepang melalui budaya seperti anime dan manga merupakan cara yang unik karena seringkali disajikan dengan cerita yang menarik tanpa mengurangi informasi yang disampaikan. Sehingga mendorong minat untuk mempelajari tentang Jepang dan bahasanya.

Bahasa internasional dan jumlah penuturnya merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Jumlah populasi dari suatu negara berperan penting untuk menyokong banyaknya jumlah penutur bahasa. Seperti negara China yang saat ini menjadi negara dengan populasi terbanyak. Jika dibandingkan, jumlah penduduk di Jepang terhitung relatif sedikit. Tetapi, Jepang berada pada peringkat ke-empat dalam urutan negara dengan perekonomian terbesar secara global. Selain dalam kemiripan karakter huruf yang digunakan, hubungan keuntungan antara China dan Jepang juga ada pada pasar perekonomiannya. Saat ini terdapat game online dari China bernama Genshin Impact yang mendunia, termasuk di Jepang sendiri. Jepang yang memiliki industri pemeran suara yang besar, mendapatkan keuntungan dengan mengisi suara karakter dari Genshin Impact dalam takarir bahasa Jepang. Dengan desain yang terasa seperti anime dan diisi oleh pemeran suara Jepang, menjadikan daya tarik tersendiri khususnya bagi para penonton anime. Selain dari segi teknologi, di media sosial seringkali produk-produk dari Jepang yang menjadi populer diantara kalangan penikmat budayanya maupun diantara orang awam. Berbagai produk dimulai dari beragamnya merchandise, produk kecantikan, fashion, sampai makanan banyak menarik perhatian karena keunikannya. Hal-hal seperti dapat menjadi faktor yang mendorong Jepang semakin dikenal. Lalu, secara alami bahasa Jepang yang menjadi bahasa nasional akan semakin dikenal dan memungkinkan menjadikannya sebagai bahasa internasional.

Agar dapat digunakan oleh masyarakat luas, bahasa internasional sebaiknya mudah dipelajari. Sedangkan bahasa Jepang memiliki sistem penulisan yang berbeda dengan memiliki karakter sendiri. Karakter penulisan dalam bahasa Jepang terdiri dari tiga jenis yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Cara penulisan dan tata bahasa yang berbeda membuat tingkat kesulitan belajar menjadi lebih tinggi. Namun, bahasa Jepang memiliki kondisi yang menguntungkan. Pertama, huruf kanji berasal dari karakter huruf China yang mana juga menjadi bahasa internasional. Kedua, adanya dorongan dari budaya populer yang beragam jenisnya. Untuk mempelajari bahasa setidaknya diperlukan ketertarikan terhadap bahasa tersebut agar termotivasi dan menjaga tetap konsisten dalam belajar. Misalnya, mempelajari bahasa Jepang karena menyukai musik Jepang. Misal, seseorang bisa mendapatkan motivasi mempelajari bahasa Jepang karena ingin menghayati liriknya tanpa membaca terjemahan. Lalu, saat ini meskipun konten hiburan Jepang lebih mudah diakses, lantas tidak menjadikan tidak ada konten yang tidak dapat diakses di luar Jepang. Seperti beberapa pengembang game online di Jepang yang hanya menyediakan server Jepang di mana dalam game tersebut hanya tersedia bahasa Jepang. Cukup disayangkan jika peluang meluaskan pemasaran game tidak diambil, tetapi hal tersebut memberikan keuntungan juga. Di era kemajuan teknologi ini, tentunya ada alternatif untuk mengunduh dan memainkan game tersebut sehingga kendala akan tersisa pada bahasa saja. Mempelajari bahasa Jepang yang sebelumnya dirasa sulit dan merepotkan bisa berubah menjadi menyenangkan dengan mempelajarinya melalui cara menyenangkan seperti audio-visual dari game. Karena itu, faktor kuatnya ketertarikan terhadap budaya Jepang sangat berpengaruh dalam menarik minat orang-orang mempelajari bahasa Jepang. 

Setiap orang memiliki alasan dan cara masing-masing dalam mempelajari bahasa asing, terutama bahasa Jepang, tetapi tidak dipungkiri budaya populer Jepang sangat berpengaruh dalam menarik masyarakat luar untuk mempelajari bahasa Jepang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun