Mohon tunggu...
Diniyatus Sholikhah
Diniyatus Sholikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

saya mahasiswa semester 2 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. hobi saya membaca novel. saya memiliki kepribadian yang disiplin dan bertanggung jawab.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mirisnya Kondisi Moral Gen Z, Bagaimana Solusinya?

3 Juli 2024   16:05 Diperbarui: 3 Juli 2024   16:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mirisnya Kondisi Moral Gen Z, Bagaimana Solusinya?

Indonesia emas 2045 merupakan cita-cita bangsa dimana visi dari bangsa Indonesia sendiri menjadi bangsa yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Dalam menuju Indonesia emas 2045, tidak hanya dibutuhkan sebuah generasi yang memiliki kecerdasan intelektual namun juga diperlukan generasi yang memiliki moral dan akhlak yang baik. Generasi muda saat ini merupakan bibit-bibit generasi menuju Indonesia emas 2045. Oleh karena itu, generasi muda saat ini atau yang biasa disebut Gen Z harus memiliki moral serta sopan santun terhadap lingkungan sekitar. 

Terlepas dari itu, tradisi dan budaya yang dimiliki oleh leluhur nusantara menunjukkan bentuk ajaran moral dan sopan santun dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Di dalam diri bangsa Indonesia terdapat kepribadian yang sudah sangat melekat diantaranya saling menghargai, keramahtamahan, gotong royong, sikap toleransi antar sesama, dan lain sebagainya. Beberapa perilaku Gen Z yang merusak akan tradisi tersebut, contohnya narkoba, meminum minuman keras, kekerasan seksual, tawuran, dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya. Hal tersebut sangat menyimpang dari ajaran-ajaran yang ada dalam Pancasila. Mereka beranggapan bahwa kehidupan ini dapat dijalani dengan bebas tanpa adanya aturan. Kebanyakan dari mereka berprinsip bahwa "Hidup hanya sekali, jadi nikmatilah masa mudamu". Sebenarnya pernyataan ini benar, namun mereka memberikan makna yang salah pada kata "nikmatilah". Kata "nikmatilah" dalam kalimat tersebut dapat diartikan menjadi hal-hal yang baik contohnya menyibukkan diri dengan berorganisasi, memilih lingkungan yang baik dan positif, dan hal-hal baik lainnya.  

Banyak sekali video-video yang beredar mengenai perilaku Gen Z yang dianggap kurang bermoral. Contohnya salah satu video yang muncul di sebuah platform media sosial, dimana video tersebut berisi mengenai seorang kakek yang duduk lesehan di dekat pintu dalam salah satu gerbong kereta api. Dari video tersebut dapat diketahui bahwa minimnya rasa empati yang dimiliki oleh orang-orang sekitar kepada kakek tersebut. Terlepas dari sikap Gen Z dan orang-orang sekitar lainnya, pihak perusahaan kereta api juga harus menyiapkan kursi prioritas. Kursi prioritas ini sangat diperlukan karena tidak hanya diperlukan untuk orang-orang lanjut usia namun juga diperlukan untuk ibu hamil dan sebagainya. 

Kondisi moral anak muda yang seperti ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya karena usia remaja merupakan usia peralihan dari usia anak-anak menuju ke usia dewasa. Sehingga mereka mengalami gejolak dalam diri mereka untuk tertarik dan mencoba hal-hal baru yang mungkin hal tersebut lebih cenderung tidak baik. Di usia yang mereka sudah anggap besar ini, mereka menganggap tidak mau diatur dan ingin hidup bebas. Mereka menginginkan untuk mencoba dunia malam, seks bebas, coba-coba alkohol. Pada awalnya mereka hanya ingin mencoba, namun akhirnya mereka tertarik untuk mencoba lagi dan akhirnya kecanduan. 

Faktanya tidak semua Gen Z memiliki sikap acuh terhadap lingkungan sekitar dan minimnya moral yang dimiliki. Banyak bagian dari Gen Z yang sudah memiliki moral yang baik dan patut untuk ditiru oleh bagian dari Gen Z lainnya. Tidak sedikit juga video-video di media sosial yang berisi mengenai social experiment yang ditujukan pada Gen Z. Respons yang diberikan oleh mereka juga sangat baik dan patut dicontoh. Selain itu juga banyak konten-konten toleransi yang ada di dalam bulan Ramadhan ini. Salah satu contohnya yaitu konten toleransi berupa video di dalam media sosial yaitu Tik Tok yang berisi tentang pemuda muslim yang sedang pawai obor dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan mereka sedang melewati salah satu gereja. Dalam video tersebut menunjukkan respon positif yang diberikan oleh pemuda-pemuda yang ada di gereja. Komentar-komentar di video tersebut juga sangat baik. Dari kedua contoh tersebut cukup membuktikan bahwa sebagian Gen-Z juga memiliki moral serta sopan santun yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun