kamu mungkin perna nonton kartun doraemon, kamu mungkin sering liat jayen dan suneo kepada nobita, mereka kerap kali mengejek, memukul, bahkan mengambil barang milik nobita.
Dalam kehidupan nyata perilaku seperti itu dikenal dengan sebutan perundungan atau bahasa kerennya bullying.
bullying atau perundungan biasanya di lakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang lebih kuat kepada mereka yang lebih lemah, kuat disini bisa dari fisik, status sosial, atau jabatan, contoh nya saja seperti jayen yang mempunyai fisik yang lebih kuat dan besar kepada nobita yang fisiknya lebih kecil dan lemah tapi bukan berarti orang-orang yang lebih kuat itu selau menjadi pelaku bullying.
Ada faktor lain yang membuat seseorang melakukan bullying misalnya pelaku bullying juga merupakan korban kekerasan di keluarganya atau si pelaku bullying akan di akui oleh circle pertemannya ketika dia ngebully orang lain.
 Kalau dilihat dari bentuknya bullying ini bisa bermacam-macam di antara nya ada fisikal bullying seperti memukul, verbal bullying seperti mengejek, dan sosial bullying seperti menyebarkan gosip.
 Yang paling baru dan paling banyak terjadi disaat ini adalah Cyber bullying atau perilaku bullying diinternet dan media sosial misalnya saja heat komen bullying yang satu ini tidak memandang yang lebih tua karena pelaku bullying bisa bersembuyi di balik akun palsunya padahal perilaku bullying menimbulkan bekas luka bagi korban bukan hanya luka fisik tapi juga luka sikis dalam jangka panjang, seperti mengalami gangguan kecemasan, tidak percaya diri, bahkan menjadi depresi, bukan saja bagi korban tapi juga bagi pelaku bullying karena tidak jarang si pelaku bisa jadi si korban karena melakukan bullying, kalau sudah seperti itu kasus bullying menjadi lingkaran setan yang tidak berakhir.
Kalau itu terjadi kepada kamu sebagai remaja pertama hindari jika kalau kamu tau ada teman-teman yang sangat negatif dan terus menerus kalau bisa dihindari, kamu punya pilihan untuk bisa menjauhi tapi kalau itu tidak bisa dilakukan harus cerita jadi walaupun dengan kamu cerita mungkin kamu takut "waduh nanti kalau cerita ke mamah jadi mamah malah ke guru, guru jadi balik lagi" jangan pernah takut cerita ke orang tua, orang tua pasti punya solusi banyak cara untuk bisa menghentikan itu bukan berarti caranya selalu langsung ke guru dan langsung menegur anaknya tapi banyak cara, kalau kamu tidak cerita tidak akan ada yang tahu tidak akan yang bisa memberikan pertolongan kepada kamu jadi bagaimanapun juga harus diceritakan, menurut saya kadang anak itu tidak cerita tapi kita bisa melihat indikasinya atau akibat dari orang-orang atau anak-anak yang dibully atau akibat dari orang-orang itu biasanya bisa terlihat dari nilainya di sekolah yang mungkin merosot dan dilihat dari fisik apalagi kalau misalnya ada fisik ebuse, mulai terlihat ada lebam-lebam atau anaknya jadi lebih kurang percaya diri, jadi lebih pendiam, lebih menutup diri ini adalah indikasi something is happening ada yang terjadi, lakukan pendekatan untuk di bicarakan bukan berarti solusinya langsung harus dilabrak tapi ada berbagai macam cara tergantung dan itu harus bisa dibicarakan bersama, bisa dibicarakan dengan anaknya klarifikasi, dibicarakan juga dengan guru dan sekolah serta dicari beberapa alternatif apa yang sebaiknya harus dilakukan.Â
jadi kadang ketika seseorang itu merasa sangat terpukul, sangat down, dan merasa dirinya tidak berharga dia hanya butuh tempat dimana dia merasa dirinya diterima, dia merasa dia butuh suatu tempat dimana dia merasa bahwa "oke ini saya, saya seperti ini, dan dengan saya yang tidak sempurna ini saya tetap diterima, saya tetap dicintai", itu sebenarnya sudah cukup untuk menjadi awal supaya anak itu bisa punya self confident, self love, dan akhirnya bisa bangkit lagi.
 Disaat seperti ini yang paling penting menurut saya dia harus bisa mencari tempat dimana dia merasa dirinya diterima, dia merasa bahwa it's okay it's normal, self acceptance, ketika dia berapa di tempat dimana dia merasa dirinya diterima baru perlahan dia bisa mulai ada yang namanya self acceptance sendiri, tentu saya karena usianya masih muda, butuh bantuan orang sekitarnya dan orang tua itu sangat sangat penting memberikan pengaruh yang sangat positif, orang tua sangat berperan, satu hal yang saya ingatkan kepada diri saya sendiri "THE GREATEST LOVE OF ALL IS LEARNING TO LOVE YOURSELF" kita tidak perlu merasa bahwa kita harus dicintai oleh semua orang dan disukai oleh semua orang, itu tidak dan tidak mungkin. semua orang pasti akan mencintai kita tidak mungkin dan akan ada orang-orang yang tetap saja tidak suka akan ada orang-orang yang mungkin akan berkata negatatif tetang kita, tapi yang paling penting bukan apa kata mereka kepada kita tapi apa kata kita terhadap diri kita sendiri. cinta yang paling berharga adalah ketika kita bisa menghargai dan mencintai diri sendiri.
Kadang hidup memang terasa berat untuk dijalani dan sering kali kegagalan dan kata-kata yang menjatuhkan menjadi membuat kita merasa bukan siapa-siapa, membuat kita merasa rendah diri dan tidak berharga. Saya ingin bilang kita berharga kita sangat berharga, tidak peduli apapun.
kekuranganmu, apapun kesalahanmu apapun masa lalumu kita tetap berharga, kamu pintar, tangguh dan kamu adalah sosok yang unik dan hanya ada satu di dunia ini. Jadi jangan membenci diri sendiri hanya karena kamu patah hati, jangan merasa kamu rendah diri ketika kamu dijauhi, Â jangn berkecil hati walaupun mungkin kamu dibully, jangan pernah kamu tidak pantas hanya karena orang bilang kamu tidak berkualitas, jangan pernah hilang harapan hanya karena kamu perna mengalami kegagalan, kamu layak dicintai, kamu layak mendapatkan yang terbaik dari hidup ini jadi tersenyumlah tersenyum bukan karena kamu sempurna tapi tersenyumlah walaupun kamu tidak sempurna kamu tetap berharga.
maka dari itu mari kita hentikan bullying yang ada di sekitaran kita karena apapun alasannya perilaku bullying merupakan tindakan tidak terpuji. ayo kita bangun iklim saling menyayangi dan mengasihi baik di dunia nyata atau dunia maya dan tanamkan pada diri sendiri untuk saling menghargai karena kita semua setara sebagai sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H