Mohon tunggu...
DINITA ADISTIANI
DINITA ADISTIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

life is bitter but you have to keep living

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Dunia Broken Home terhadap Psikologi dan Karakter Anak Remaja

18 September 2024   17:50 Diperbarui: 18 September 2024   17:59 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apakah benar broken home adalah masalah serius? Nah! Mari kita bahas disini.


Salah satu masalah yang ada dan sering dialami oleh orang khususnya anak remaja adalah terjebak dalam dunia "Broken Home". Broken home sendiri adalah suasana dalam keluarga yang kurang harmonis, tidak rukun , terpecah, dan sering terdapat konflik pertengkaran. Padahal seperti yang kita ketahui suasana kehidupan keluarga adalah tempat yang utama dalam melakukan pendidikan individual maupun sosial. Keluarga seharusnya menjadi tempat pulang untuk sebagian besar anak dimana mereka bisa mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang lebih dari orang tua. Keluarga dapat juga membentuk karakter pada diri seseorang.

Masa remaja menjadi masa sensitif yang dihadapi banyak orang, karena pada masa ini akan mengalami transisi dari masa anak menuju masa remaja. Pada masa remaja seseorang akan mengalami banyak perkembangan dalam fisik, psikis, dan psikososial. Masa remaja juga akan berharapan dengan banyak problem dalam hidupnya. Dalam hal ini kondisi Broken Home dalam masalah remaja akan menyebabkan dampak yang cukup luas. Broken Home  menjadi fenomena yang akan menimbulkan banyak pengaruh terhadap psikologi dan pendidikan anak.
Nah, Broken Home sendiri terjadi karena faktor-aktor tertentu.
 Faktor dari keluarga menjadi broken home dapat diklasifikasikan menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal;
        * Faktor Internal :
1. Perselisihan dan ketidakcocokan antara orang tua
2. Masalah ekonomi
3. Masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
4. Ketidaksetiaan dan perselingkuhan
5. Masalah kurangnya komunikasi
        * Faktor Eksternal
1. Pengaruh dari lingkungan seperti teman, keluarga besar, tetangga
2. Tuntutan pekerjaan yang jauh (keluar negeri ) mengharuskan tidak hidup secara berdampingan

Konsekuensi dari hal tersebut yang membuat anak menjadi korban dari sebuah dunia Broken Home. Keadaan tersebut dapat menganggu atau mempengaruhi pada kepribadian, psikologi, emosional, sosial dan perkembangan anak. Orang tua yang seharusnya menjadi dorongan dan motivasi anaknya dalam mendidik dan memberikan  tanggung jawab malah menjadi salah satu faktor  dan dampak rusaknya mental pada anak. Anak menjadi salah satu korban atas keegoisan orang tua.

Selanjutnya apa sih dampak yang terjadi pada anak yang mengalami dunia Broken Home?, Mari kita simak bersama. Broken Home ini akan melahirkan banyak dampak besar bagi anak khusunya bagi anak remaja.


Dampak dari Broken Home bagi Pendidikan Anak Sebagai berikut;
1. Academic Problem (masalah akademik), anak yang broken home akan mengalami kesulitan dalam belajar, serta anak menjadi malas belajar.
2. Lack of interest in education (kurangnya minat pendidikan) , anak yang Broken Home akan mengalami kehilangan minat untuk pendidikan sekolah karena tuntutan hal seperti harus mengurus rumah, ekonomi dan sebagainya
3. Dcreased Academic Achievement ( penurunan prestasi akademik), anak yang broken home akan mengalami kesulitan konsentrasi dalam sekolah karena faktor emosional yang tidak terkendali.


Dampak Broken Home pada kepribadian dan Karakter anak Sebagai berikut;
1. Memiliki sikap bringas, emosional dan kasar, anak yang mengalami broken home akan sulit mengontrol emosi pada dirinya.
2. Kenakalan dan Prilaku Implusif, anak yang mengalami broken home pasti menjadi kurang didikan dari orang tua yang berakibat terjerumus kedalam hal-hal negatif.
3. Kesulitan dalam memepercayai orang, anak broken home menjadi suit memepercayai orang lain karena rasa kekecewaan mendalam.
4. Trauma dalam diri, anak yang mengalami broken home akan memiliki rasa takut yang berlebihan.
5. Stres dan Depresi, anak yang broken home akan merasakan bahwa tidak ada yang perduli,kesepian, sendirian.
6. Sikap pemberontakan dan agresif, anak yang broken home akan sulit untuk diarahkan.
7. Mudah terjumus pada hal-hal diluar batasan, anak yang broken home identik mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan.
8. Sulit dalam berhubungan sosial, anak yang mengalami broken home akan menjadi introvert dan pendiam

Eits!! Dampak lain juga datang dari kalangan masyarakat

Ternyata tanpa di sadari broken home juga berdampak pada pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa anak yang broken home akan menjadi anak-anak yang nakal dan minim attitude karena masyarakat berfikir bahwa anak yang kurang kasih sayang dan didikan dari orang tua akan menjadi yang pemberontakan, tidak punya perilaku yang baik. Stetmen dari masyarakat itu juga yang dapat membunuh dan merusak mental anak remaja.

Akan tetapi tidak semua anak yang broken home itu memiliki kepribadian yang negatif. Karena ada anak remaja broken home tetapi tetap menunjukkan sisi baik dan dampak positif. Dampak positif yang keluar dari  diri anak broken home;
1. Prestasi Akademik, anak yang mengalami broken home akan menunjukkan bahwa kondisi rumah yang tidak baik tidak menjadi hambatan dalam pendidikan.
2. Kemandirian, anak yang broken home akan lebih mandiri dalam menjalankan kehidupannya.
3. Memiliki empati dan perduli tinggi, anak yang broken home merasa bahwa dirinya kurang dalam mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, menerpakan rasa peduli untuk orang lain.

Lalu bagaimana cara untuk berhadapan dengan anak remaja yang "Broken Home"?
Sikap  yang harus kita berikan kepada seseorang anak yang broken home bisa dengan memberikan dukungan, empati, perhatian khusus, selain itu memberikan rasa aman dan rasa kepercayaan diri pada diri anak remaja tersebut agar tidak merasa insecure dan minder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun