Mohon tunggu...
andini okta
andini okta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di malang

memiliki hobi healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Satu Dosen UMM Ungkap Dampak Psikologis pada Penderita Diabetes Melitus Selama Pandemi COVID-19

30 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malang, 30 Desember 2024 -- Pandemi COVID-19 membawa dampak besar bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang sudah memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes melitus. Dalam kondisi seperti ini, faktor psikologis sangat mempengaruhi kondisi fisik para penderita diabetes. Hal ini diungkapkan oleh dua dosen Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Zaqqi Ubaidillah dan Ratna Wulandari, dalam sebuah penelitian yang membahas tentang faktor risiko psikologis yang memperburuk kondisi penderita diabetes melitus selama pandemi COVID-19.

Zaqqi Ubaidillah, salah satu narasumber dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa saat pandemi COVID-19, penderita diabetes melitus sering kali merasa cemas dan tertekan. "Perasaan takut terpapar virus, ditambah dengan isolasi sosial yang membatasi pergerakan mereka, semakin memperburuk kondisi psikologis mereka. Stres dan kecemasan yang berkepanjangan ini dapat mengganggu kontrol gula darah dan meningkatkan risiko komplikasi," ungkap Zaqqi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ratna Wulandari, yang menjelaskan bahwa gangguan psikologis yang terjadi pada penderita diabetes melitus selama pandemi bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga memperburuk kualitas hidup mereka. "Banyak penderita diabetes merasa lebih sulit untuk menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga karena pembatasan yang ada. Ditambah lagi dengan rasa khawatir terhadap kondisi kesehatan yang tidak stabil, ini membuat mereka semakin tertekan," jelas Ratna.

Menurut keduanya, situasi ini sangat memprihatinkan karena faktor psikologis yang terabaikan dapat memperburuk prognosis penyakit diabetes. "Kami menemukan bahwa faktor psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol, yang akhirnya berisiko menyebabkan komplikasi lebih lanjut pada penderita diabetes," kata Zaqqi.

Ratna juga menambahkan bahwa meskipun perhatian utama selama pandemi terfokus pada pencegahan COVID-19, namun penting untuk tidak melupakan kesehatan mental penderita penyakit kronis, seperti diabetes. "Kesehatan mental yang terjaga dapat membantu penderita untuk tetap disiplin dalam menjalani pengobatan dan merawat tubuh mereka dengan lebih baik," tambahnya.

Lebih lanjut, Zaqqi menyoroti pentingnya dukungan sosial dan akses terhadap layanan kesehatan mental. "Di masa pandemi, kita perlu lebih peka terhadap kondisi psikologis penderita diabetes. Mereka membutuhkan dukungan bukan hanya dari tenaga medis, tetapi juga dari keluarga dan teman-teman di sekitar mereka. Dukungan sosial yang baik dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat membantu mengontrol kondisi kesehatan mereka."

Ratna mengingatkan bahwa meskipun pandemi telah banyak berubah, perhatian terhadap faktor psikologis penderita diabetes tetap harus menjadi prioritas. "Dengan meningkatnya pemahaman mengenai hubungan antara kesehatan mental dan fisik, kita berharap bisa memberikan solusi yang lebih holistik dan menyeluruh untuk penderita diabetes," pungkas Ratna.

Di akhir wawancara, keduanya menekankan pentingnya masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental di masa pandemi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes melitus. Mereka berharap penelitian ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga memberi perhatian pada kesejahteraan psikologis yang sangat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. 

Dengan begitu, selain menjaga pola hidup sehat dan pengobatan rutin, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kondisi mental mereka agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun