Mohon tunggu...
Dini Irawati
Dini Irawati Mohon Tunggu... -

seorang Ibu Rumah Tangga dan juga sebagai widyaiswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Pendidikan dalam Islam

18 Mei 2015   09:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KONSEP PENDIDIKAN DALAM ISLAM

Ditulis oleh: Dini Irawati (Widyaiswara LPMP Jabar)

Abstrak

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Konsep pendidikan dalam Islam adalah, Pertama Pendidikan merupakan kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas. Kedua, Pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWt, Dialah Pencipta fitrah, Pemberi bakat, Pembuat berbagai sunnah perkembangan, peningkatan, dan interaksi fitrah sebagaimana Dia pun mensyariatkan aturan guna mewujudkan kesempurnaan, kemaslahatan dan kebahagiaan fitrah tersebut. Ketiga, pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan perkembangan anak. Keempat, peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.

Kata kunci: Konsep Pendidikan, Islam

A.Pendahuluan

Islam sebagai agama universal memiliki sistem pendidikan yang sempurna untuk seluruh umat manusia di muka bumi. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai sumber, landasan, metode, sarana, sejarah hingga berbagai persoalan yang kerap melanda dunia pendidikan kita. Selain itu akan dibahas mengenai beberapa pemahaman pendidikan yang digunakan dalam konsep islam yang bersandar pada al-Qur`an (asal kata tarbiyyah), yaitu sebagai berikut :

1.Menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaan (Imam al-Baidhawi dalam buku Anwar at-Tanzil wa `Asrar at-Ta`wil)

2.Menumbuhkan perilaku demi perilaku secara bertahap hingga mencapai batasan kesempurnaan (Ar-Raghib al-Ashfahani dalam buku Mufradat)

3.Dalam Pendidikan tercakup 3 unsur yaitu, 1)menjaga dan memelihara anak, 2)mengembangkan bakat dan potensi anak sesuai kekhasan masing-masing, 3)mengarahkan bakat dan potensi untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abdurrahman al-Bani)

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, pertama, pendidikan merupakan kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas. Kedua, Pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWt, Dialah Pencipta fitrah, Pemberi bakat, Pembuat berbagai sunnah perkembangan, peningkatan, dan interaksi fitrah sebagaimana Dia pun mensyariatkan aturan guna mewujudkan kesempurnaan, kemaslahatan dan kebahagiaan fitrah tersebut. Ketiga, pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan perkembangan anak. Keempat, peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.

Kajian pada konsep pendidikan Islam membawa kita pada konsep syariat dan agama karena bagaimanapun agamalah yang harus menjadi akar pendidikan kita. Islam merupakan syari`at Allah bagi manusia yang dengan bekal syariat itu manusia beribadah. Agar manusia mampu memikul dan merealisasikan amanat berat tersebut, syariat itu membutuhkan pengamalan, pengembangan dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan itulah yang dimaksud dengan pendidikan Islam.

Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Tiga bentuk pendidikan yang dapat membawa pada tujuan tersebut adalah, 1) pendidikan individu yang membawa manusia pada keimanan dan ketundukan kepada syariat Allah SWT 2) Pendidikan diri yang membawa manusia pada amal shaleh dalam menjalani hidupnya sehari-hari dan 3) pendidikan masyarakat yang membawa manusia pada sikap saling mengingatkan dalam kebenaran (berdasarkan Q.S. Al-Ashr;1-3)

B.Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang jelas. Dia menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi melalui ketaatan kepada-Nya. Untuk mewujudkan tujuan itu, Allah memberikan hidayah serta berbagai fasilitas alam semesta kepada manusia. Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Bagaimanapun pendidikan Islam sarat dengan pengembangan nalar dan penataan perilaku serta emosi manusia dengan landasan agama. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.

Realisasi tujuan pendidikan melalui ibadah tidak diartikan sebagai upaya manusia yang hanya berfokus pada aspek ritual saja seperti shalat, membaca al-Qur`an dan lain-lain. Untuk menyempurnakannya ibadah dimaknai sebagai ketaatan yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Namun demikian sistem pendidikan Islam saat ini banyak ditinggalkan oleh umat manusia, karena beranggapan pendidikan Islam tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan, sehingga sistem yang digunakan lebih berorientasi pada sistem pendidikan yang berasal dari dunia barat, padahal itu adalah sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan. Bahkan Sistem pendidikan Islam jika dibandingkan dengan sistem pendidikan lain memiliki keunggulan. Berikut ini adalah beberapa perbandingan konsep Islam dengan konsep yang dimunculkan pada konsep pendidikan barat.


  1. Islam dan konsep aktualisasi diri

Konsep pendidikan Islam dalam memenuhi tujuan aktualisasi diri adalah, pertama, Allah memberikan kebebasan memilih kepada manusia serta menjelaskan konsekuensi pilihan yang dirasakan manusia di akhirat kelak. Kedua, Allah memberikan ajang kompetisi dalam kebaikan tetap terbuka bagi manusia. Prinsip yang Dia tekankan adalah penyesuaian balasan di akhirat kelak dengan perbuatan manusia di dunia. Ketiga, Allah menjadikan penghambaan dan ketaatan manusia pada-Nya sebagai tujuan tertinggi. Hanya itulah yang menjadikan tolok ukur aktualisasi diri dalam Islam. Keempat, Allah menciptakan manusia dan alam semesta ini dengan kemampuan yang membawa manusia pada perbedaan profesi sesuai keahliannya.


  1. Islam dan Konsep perkembangan

Sebagian ahli dan filosof pendidikan menganggap bahwa tujuan inti pendidikan adalah perkembangan, baik perkembangan intelektual, fisik, batin, maupun sosial. Namun, konsepsi tersebut hanya terbatas pada perkembangan yang menyangkut perkembangan wujud, perubahan berat, penambahan pengetahuan, atau peningkatan kualitas pola kehidupan anak sejak lahir hingga dewasa yang menyangkut perilaku dan segala aktivitasnya.

Sedangkan konsep pendidikan Islam memandang bahwa seluruh aspek perkembangan sebagai sarana mewujudkan aspek ideal, yaitu penghambaan dan ketaatan kepada Allah sertaaplikasi keadilan dan syariat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan Islam mencakup pemeliharaan seluruh aspek perkembangan, baik itu aspek material, spiritual, intelektual, perilaku sosial, apresiasi atau pengalaman. Dan yang terpenting, Islam mengarahkan perkembangan tersebut ke arah perwujudan tujuan pendidikan yang tinggi.


  1. Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Jasmani

Dalam membina kekuatan fisik, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berolahraga, seperti berkuda, memanah atau berenang. Banyak hadist Nabi yang menganjurkan umatnya agar memiliki kekuatan fisik. Dari gambaran tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam sangat memperhatikan masalah perkembangan fisik dan pelatihan angota tubuh yang diarahkan untuk kebaikan manusia dan masyarakat. Pengarahan tersebut dilakukan melalui dua langkah berikut, pertama, mengarahkan kekuatan pada segala perkara yang diridlai Allah, misalnya untuk membantu orang yang sedang mengalami kesulitan. Kedua, menjauhkan kekuatan fisik dari segala perkara yang dibenci Allah, seperti memberatkan hukuman, menyulut permusuhan dll.


  1. Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Akal

Dalam pandangan Islam, akal merupakan potensi manusiawi yang paling penting. Itulah yang mendasari pemahaman dan kesempurnaan akal dalam rukun iman. Lebih jauh lagi, al-Qur`an menganjurkan penggunaan akal dalam merenungi tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada diri manusia atau yang ada pada alam semesta. Dalam rangka merealisasikan keimanan dan ketaatan kepadaNya,pendidikan Islam mengajak manusia untuk memanfaatkan akal dalam berargumentasi, mencari kepuasan, merenung dan melakukan observasi. Jelasnya pendidikan Islam mengembangkan akal menurut pola perkembangan yang terbaik, sehingga tidak akan ada manusia berakal yang sombong karena pendidikan Islam menghindarkan manusia dari eksploitasi nafsu dan syahwat.

Dengan demikian konsep pendidikan Islambertujuan untuk mengembangkan akal manusia yang disempurnakan dengan pengembangan jasmaniah. Dalam pendidikan Islam, aspek intelektual berkembang dari kecermatan dan kejujuran berpikir serta aplikasi praktis menuju pengakuan adanya Dzat Yang Maha Tinggi, melalui pencarian petunjuk serta penjauhan diri dari eksploitasi hawa nafsu.


  1. Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Sosial

Dalam kerangka pendidikan secara umum perkembangan sosial meliputi aspek perkembangan perasaan kemasyarakatan, perkembangan pengalaman kemasyarakatan dan perkembangan imajinasi kemasyarakatan.

Dalam pendidikan Islam, tujuan perasaan kemasyarkatan didefinisikan sebagai upaya mempersatukan individu yang bercerai berai, realisasi tujuan tersebut memerlukan konsistensi individu dalam berpikir, beribadah dan mempraktikan syariat pada konsepsi Islam tentang alam semesta.

Dengan konsep pendidikan Islam,berarti kita telah mempersiapkan anak-anak dalam pengembangan ikatan sosialnya sehingga dalam praktiknya anak-anak akan terhindar dari praktik diskriminasi, kedzoliman dan kejahatan-kejahatan lainnya. Dengan demikian keterkaitan pendidikan islam terwujud hnya karena agama yang satu, bukan karena kesamaan bahasa atau nasionalisme semata.

C.Media Pendidikan Islam

1.Mesjid dan pengaruhnya terhadap pendidikan

Aktivitas pertama Rasulullah SAW pasca hijrah adalah membangun mesjid, karena mesjid adalah tempat yang dapat menghimpun berbagai jenis kaum muslimin. Pada awal penyebaran Islam,masjid memiliki fungsi mulia, yang saat ini telah terlupakan. Pada zaman itu mesjid digunakan sebagai markas besar tentara, pusat pendidikan, pusat gerakan penyebaran akhlaq Islam dll.

Pemanfaatan mesjid dalam bidang edukatif dan sosialakan mendidik manusia untuk mengkaitkan segala persoalan hidup pada ikatan karena Allah dan bersumber pada pendidikan Islam yang universal yaitu penghambaan diri kepada Nya. Namun pada perkembangannya saat ini, fungsi mesjid menjadi sangat sempit dan terbatas hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah ritual bahkan kadang terjadi mesjid dijadikan sebagai ajang penonjol fanatisme madzhab, golongan atau individu.

2.Rumah dan pengaruhnya terhadap pendidikan

Rumah sebagai tempat bernaungnya komunitas masyarakatterkecil, tentu akan sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah pendidikan, terlebih lagi dalam konsep Islam, keluarga adalah penanggungjawab utama terpeliharanya fitrah manusia. pembentukan keluarga telah diatur sedemikian rupa dalam al-Qur`an dan sunnah. Tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah, 1) mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga 2)mewujudkan ketenangan dan ketentraman psikologis 3)mewujudkan sunnah Rasul SAW dengan melahirkan keturunan yang shaleh 4)memenuhi kebutuhan cinta kasih anak-anak 5) menjaga fitrahanak agar tidak melakukan penyimpangan

3.Sekolah dan pengaruhnya terhadap pendidikan

Sekolah sebagai tempat berlangsungnya aktivitas pembelajaran telah berlangsung sejak Islam lahir dan mengalami perkembangankan hingga saat ini muncullah berbagai model sekolah sebagai wahana utama aktivitas pendidikan.

Dalam konsepsi Islam, fungsi utama sekolah adalah sebagai media realisasi pendidikan berdasar tujuan pemikiran aqidah dan syariat demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah.Fungsi fundamental pendidikan Islam melalui sekolah meliputi, Pertama, fungsi penyederhanaan dan penyimpulan. Kedua, fungsi penyucian dan pembersihan. Ketiga, memperluas wawasan dan pengalaman anak didik melalui transfer tradisi. Keempat, fungsi mewujudkan keterikatan, integrasi, homogenitas dan keharmonisan antar siswa.Kelima, fungsi penataan dan validasi sarana pendidikan, Keenam, penyempurna tugas keluarga dalam pendidikan.

D.Karakteristik Kurikulum Islami

Pada dasarnya pendidikan Islam menuntut hadirnya kurikulum yang dibangun di atas landasan konsep Islam tentang alam semesta, kehidupan dan manusia. Adapun kurikulum islami harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1.Kurikulum islami harus memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia serta bertujuan untuk mensucikan manusia,memelihara dari penyimpangan dan menjaga keselamatan fitrah manusia

2.kurikulum islami harus dapat mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang fundamental: memurnikan ketaatan dan peribadatan hanya kepada Allah

3.Tingkatan setiap kurikulum islami harus sesuai dengan tingkatan pendidikan, baik dalam hal karakteristik, usia, tingkat pemahaman, jenis kelamin dll.

4.aplikasi, kegiatan, contoh atau teks kurikulum islami harus memperhatikan tujuan-tujuan masyarakat yang realistis, menyangkut penghidupan dan bertitik tolak dari konsep islam.

5.sistem kurikulum islam harus terbebas dari kontradiksi, mengacu pada kesatuan Islam dan selaras dengan integritas psikologis yang telah Allah ciptakan untuk manusia serta selaras dengan kesatuan pengalaman yang hendak diberikan kepada anak didik, baik yang berhubungan dengan sunnah, kaidah, sistem, maupun realitas alam semesta.

6.Kurikulum islami harus realistis sehingga dapat diterapkan selaras dengan kesanggupan negara yang hendak menerapkannya serta sesuai dengan kondisi dan tuntutan negara itu sendiri.

7.kurikulum islami harus memilih metode yang fleksibel dan elastis sehingga dapat diadaptasi ke dalam berbagai kondisi, lingkungan dan keadaan tempat ketika kurikulum diterapkan.

8.kurikulum islami harus efektif, dapat memberikan hasil pendidikan yang bersifat behavioristik dan tidak meninggalkan dampak emosional yang meledak-ledak dalam diri generasi muda

9.setiap unsur kurikulum islami harus sesuai dengan berbagai tingkatan usia anak didik

10.kurikulum islami harus memperhatikan pendidikan tentang segi-segi perilaku islami yang bersifat individu maupun sosial.

E.Metode Pendidikan Islam

Pada dasarnya, metode pendidikan islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk Ilahi dan konsep-konsep peradaban islam. Selain itu, metode pendidikan Islam akan mampu menempatkan manusia di permukaan bumi dan dalam lamanya masa yang tidak diberikan pada penghuni bumi lainnya.

Metode yang dianggap paling penting dan paling menonjol adalah :


  1. Metode dialog Qur`ani dan Nabawi
  2. Mendidik melalui kisah-kisah qur`ani dan nabawi
  3. Mendidik melalui perumpamaan Qur`ani dan Nabawi
  4. Mendidik melalui keteladanan
  5. Mendidik melalui aplikasi dan pengamalan
  6. Mendidik melalui ibrah dan nasihat
  7. Mendidik melalui targhib dan tarhib

F.Keutamaan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam tampil melalui tujuan yang sarat dengan konsepsi ketuhanan. Suatu konsep yang berhubungan dengan ketuhanan memiliki berbagai keutamaan yaitu :

1.bersumber pada kesempurnaan ilahi sehingga sifatpendidikannya pun sempurna

2.meliputi segala aspek kehidupan manusia sehingga bersifat universal

3.mencakup seluruh aspek kemanusiaan, tidak dikhususkan pada bangsa tertentu

4.bersumber dari keberadaanya di sisi Allah sehingga dapat eksis dan lestari sepanjang masa

5.sangat selaras dengan fitrah kemanusiaan, artinya dalam aplikasi tidak menghilangkan segala potensi manusia

6.sangat kaya dengan hasil yang memuaskan karena tidak bertentangan dengan fitrah manusia serta tidak merintangi penyaluran potensi manusia

7.sesuai dengan fitrah psikologis dan intelektual manusia sehingga menjadi tujuan yang jelas dan mudah dipahami seluruh manusia

8.mengantarkan manusia pada keseimbangan, keselarasan, keseimbangan antaraspek, serta keharmonisan hubungan antar aspek. Buah yang dihasilkan dari hal yang seperti itu adalah terhimpunnya seluruh aspek dalam tujuan yang sama.

9.sangat realistis, mudah diaplikasikan, dan berpengaruh pada perilaku seluruh manusia walaupun berasal dari budaya dan usia yang berbeda.

10.sangat elastis sehingga selalu relevan dengan berbagai situasi dan kondisi manusia walaupun manusia itu berada dalam berbagai waktu, wilayah, atau pola hidup yang bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman An-Nahlawi (1986) Pendidikan Islam di rumah, sekolah dan masyarakat, Bandung: Gema Insani Press

Prof. Dr. Made Pidarta (1981). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

DR. Ahmad Tafsir (2004). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

DR.M.I.Soelaeman. (1994).Pendidikan dalam Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun