Upaya penjagaan dan pengelolaan adalah hal yang terus digiatkan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri telah merumuskan 17 cita-cita dunia dalam mewujudkan kehidupan manusia yang lebih baik. Sustainable Developments Goals (SDGs) atau Tujuan adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup (sdgs.bappenas.go.id).Â
Dari 17 SDGs yang ada, kami berfokus pada pemaksimalan dan peningkatan SDGs nomor 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Hal ini dikarenakan menurut data dari kemendesa.go.id tingkat keberhasilan SDGs nomor 12 di Desa Curahmalang sendiri hanya sebesar 2.08% saja. Oleh karena itu, kami pun merasa perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Pada hari Senin 7 Agustus 2023, telah dilaksanakan sosialisasi pengelolaan lingkungan bertempat di balai desa Curahmalang. Sosialisasi ini dilakukan oleh mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang dengan dihadiri undangan beberapa perwakilan warga dari setiap RW. Sosialisasi ini bertujuan untuk edukasi masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan agar meminimalisir adanya limbah yang ada.
Sosialisasi yang dilakukan terbagi menjadi 3 topik pembahasan. Pada pembahasan pertama topik yang diangkat yaitu mengenai Sustainable Developments Goals (SDGs) dan pemaparan program kerja mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang. Pada pembahasan ini dikupas tuntas mengapa mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang memilih meningkatkan SDGs desa nomor 12. SDGs nomor 12 ini sebagai acuan dalam mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang menyusun program kerja selama 40 hari pengabdian.
Pembahasan kedua pada sosialisasi yang diadakan ini yaitu terkait pemilihan dan pemilahan sampah. Mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang berharap masyarakat di Desa Curahmalang dapat memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah. Hal ini bertujuan agar meminimalisir limbah yang ada di tempat pembuangan sampah. Selain itu, dalam sosialisasi ini masyarakat juga diajak untuk memanfaatkan sampah-sampah yang masih bisa untuk diolah lagi. Dalam pembahasan ini, harapannya masyarakat harus menerapkan prinsip mengurangi (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan mendaur ulang (Recycle) pada sampah-sampah hasil konsumsi masyarakat.
Terakhir, pada pembahasan ketiga mahasiswa KKN-K mempraktekkan pembuatan spray anti nyamuk dari daun serai. Pemilihan praktik ini dikarenakan dari hasil wawancara mahasiswa KKN-K Desa Curahmalang bahwa di Desa Curahmalang sendiri sangat banyak nyamuk karena letak desa yang berdekatan dengan sungai.
Dalam pembuatannya, masyarakat diminta membawa botol semprot bekas dan batang serai, yang kemudian akan direbus dan dicampur dengan alkohol. Spray anti nyamuk ini sangat efektif dan efisien. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat spray anti nyamuk ini dirasa sangat mudah untuk didapatkan. Ditambah wadah yang digunakan berasal dari botol bekas yang mana dapat mengurangi limbah botol bekas
BAGAIMANA? APAKAH PEMBACA JUGA TERTARIK UNTUK MEMBUAT SPRAY ANTI NYAMUK YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN RAMAH DIKANTONG?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H