Desa Curahmalang, yang terletak di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah mengadakan perayaan slametan desa yang meriah dengan menyajikan pertunjukan wayang sebagai bagian dari upacara tradisionalnya. Slametan desa merupakan sebuah acara adat Jawa yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki dan keberkahan yang telah diberikan kepada seluruh masyarakat desa. Pertunjukan wayang yang digelar dalam acara ini merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya dan tradisi leluhur, sekaligus sebagai ajang untuk menyatukan dan mempererat tali persaudaraan antar warga desa.
Pada perayaan kali ini, kami kelompok KKN 084 Curahmalang berkesempatan untuk berpartisipasi. Kami ditunjuk untuk membagikan kupon undian kepada Masyarakat yang hadir pada pertunjukan tersebut. Selain itu, kami diminta untuk menampilkan sebuah persembahan dengan membawakan salah satu lagu Islami. Hal tersebut dimaksudkan agar mahasiswa KKN 084 dapat dikenal oleh warga Desa Curahmalang dan sekitarnya. Di pertengahan acara, kami juga turut serta dalam proses penyerahan hadiah undian kepada warga yang telah terpilih mendapatkan doorprize yang tersedia.
Tradisi slametan desa di Desa Curahmalang pada tahun ini diadakan berbarengan dengan selamatan satu suro dengan melibatkan seluruh warga desa dalam berbagai rangkaian acara. Salah satu puncak acara slametan desa adalah pertunjukan wayang kulit, yang dianggap sebagai cara untuk berkomunikasi dengan roh leluhur dan memohon doa restu agar desa selalu diberikan keselamatan dan kemakmuran.Â
Pertunjukan wayang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa, termasuk di Desa Curahmalang. Wayang kulit, sebuah bentuk seni tradisional, dianggap sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan ajaran-ajaran kehidupan kepada masyarakat.
Dalam perayaan slametan desa kali ini, pertunjukan wayang menjadi daya tarik utama bagi warga desa dan juga para pengunjung. Dalang sebagai penulis lakon, memiliki peran penting dalam pertunjukan, dipilih secara khusus untuk memainkan peran sebagai penghubung dengan dunia roh leluhur.Â
Melalui pertunjukan ini, masyarakat berharap dapat meraih berkah dan keselamatan bagi desa mereka. Selain menjadi sarana hiburan, pertunjukan wayang pada perayaan slametan desa ini mengandung makna mendalam. Pertunjukan tersebut juga mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan kebijaksanaan leluhur dalam menghadapi berbagai peristiwa dalam kehidupan.
Melalui prosesi perayaan slametan desa dan pertunjukan wayang, diharapkan masyarakat Desa Curahmalang semakin menghargai dan melestarikan tradisi nenek moyang mereka. Selain itu, acara ini juga berfungsi untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga dan menghormati budaya lokal, meneruskan warisan leluhur kepada generasi mendatang, mempererat tali persaudaraan antar warga desa serta meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal. Semoga perayaan slametan desa dan pertunjukan wayang akan terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan masyarakat Desa Curahmalang.
Tradisi unik apa yang ada di desa kalian?
